SuratDokter.com – Tetanus adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka. Salah satu sumber potensial penyakit ini adalah luka tusuk dari benda-benda seperti paku berkarat.
Peluang untuk sembuh dari gejala tetanus juga kecil jika terlambat ditangani. Karena bakteri tersebut akan menyerang SSP (Sistem Saraf Pusat) dimana tempat tersebut adalah pusat kendali penuh atas seluruh kerja tubuh kita.
Penderita tetanus akan mengalami jaw lock dan opistotonus, yakni kondisi dimana terjadinya peningkatan tonus otot-otot truncal yang berakibat merasa nyeri hebat.
Gejala Tetanus
Gejala tetanus biasanya muncul beberapa hari hingga beberapa minggu setelah bakteri memasuki tubuh melalui luka terbuka. Gejala-gejala tetanus dapat bervariasi dalam tingkat keparahan, dan dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menjadi fatal.
1. Kekakuan Otot
2. Kejang Otot
3. Kesulitan Menelan
4. Kelelahan dan Lemah
5. Ketidaknyamanan Umum seperti kesulitan tidur dan merasa gelisah.
6. Perubahan Suara dan Nafas
7. Peningkatan Detak Jantung
8. Demam dan Keringat Berlebihan
Cara Kurangi Risiko Tetanus
1. Jangan Mencabut Objek Luka Tusuk
Untuk semua luka tusuk, jangan pernah mengeluarkan benda yang tertusuk karena tingginya risiko akibat pendarahan hebat. Namun jika tertusuk paku, lebih baik dilakukan pencabutan, dengan catatan apabila risiko pendarahannya rendah/kecil (tidak ada tusukan yang dalam) untuk mengurangi kemungkinan masuknya bakteri tetanus ke dalam tubuh kita.
2. Menarik Luka Tusuk Secara Perlahan
Tarik saja secara perlahan agar tidak menimbulkan luka baru, apalagi jika benda yang menusuk bukan lagi paku melainkan benda tajam yang permukaannya kasar/tidak rata, seperti dahan pohon yang kotor.
3. Membersihkan Luka
Setelah paku/benda tajam tercabut Anda bisa membersihkan luka dengan cairan NaCl infus atau dengan air bersih yang mengalir. Tidak disarankan menggunakan alcohol ya dalam membersikan luka, karena alkohol bisa menimbulkan sensasi terbakar pada kulit. Penggunaan alkohol untuk mencuci luka dapat merusak jaringan kulit yang sehat dan memperlambat proses penyembuhan.
4. Menghentikan Pendarahan
Jika terjadi pendarahan, Anda bisa menghentikannya dengan cara menutup luka dengan kain bersih bersama ditekan, kemudian angkat luka pendarahan lebih tinggi dari jantung, sambil ditekan kembali pada luka pendarahan.
Selain itu, garpu, kayu, seng, atau apapun yang mencemari luka kita dengan partikel tanah, debu, kotoran membuat kita berisiko terkena tetanus.
Apabila Anda mengalami luka tusuk yang berisiko tetanus segera tangani dan larikan ke IGD ya, batas waktunya 24 jam sejak luka tusuk terjadi. Makin cepat makin baik.
Kesimpulan
Paku berkarat dan benda tajam lainnya yang terkontaminasi adalah sumber potensial infeksi tetanus yang serius.
Namun, dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, risiko tetanus dari luka tusuk dapat diminimalkan.
Penting untuk diingat bahwa tetanus adalah penyakit serius yang memerlukan perawatan medis segera.
Artikel Terkait
Wajib Tahu! Ini Penyebab dan Ciri-Ciri Kucing yang Terserang Virus Rabies
Mengenali Gejala Rabies dan Cara Pencegahannya
Apakah Rabies Bisa Tertular pada Manusia?