Selama periode ini, tubuh gagal menghentikan produksi protein BMP, sehingga terbentuk tulang baru di otot, tendon, dan ligamen. Setelah tulang terbentuk, pembengkakan akan berkurang dalam beberapa hari hingga sebulan.
Kemudian, salah satu tanda awal FOP adalah bentuk jempol kaki yang tidak normal, biasanya lebih pendek dan terkadang tumbuh ke dalam atau tumpang tindih dengan jari kedua.
Tanda ini sudah terlihat sejak lahir, sebelum gejala lainnya muncul. Sekitar 50% penderita FOP juga mengalami kelainan bentuk pada ibu jari tangan.
Berikut beberapa tanda gejala FOP yang muncul dan perlu diperhatikan:
- Tulang tumbuh di otot, ligamen, dan jaringan ikat.
- Mobilitas menurun (merangkak dengan cara menggeser tubuh, kekakuan sendi, sendi terkunci).
- Sulit makan atau berbicara.
- Gangguan pendengaran.
- Jempol kaki berbentuk abnormal.
- Imobilitas permanen.
- Area tubuh yang memerah atau keunguan, terasa panas dan nyeri seperti tumor.
- Adanya perubahan pada tulang belakang (skoliosis atau kifosis).
- Pembengkakan di leher, bahu, dan punggung.
Seiring waktu, penderita FOP bisa kehilangan kemampuan untuk bergerak secara permanen. Tulang yang tumbuh dapat menekan saraf, menyebabkan rasa sakit dan kekakuan.
Pada tahap lanjut, mereka lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan atau gagal jantung akibat keterbatasan gerak yang memengaruhi organ vital.
Baca Juga: Tahukan Kamu Bahwa Emosi Tersalur ke Semua Bagian Tubuh dan Akan Mempengaruhi Kesehatan!
Apakah FOP Bisa Disembuhkan?
Sayangnya, hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan FOP. Penanganan yang tersedia difokuskan pada pengendalian gejala dan pencegahan pembentukan tulang baru.
Dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan yang dapat memicu osifikasi.
Selain itu, terapi okupasi dan fisioterapi dapat membantu mempertahankan mobilitas dan mengurangi kerusakan pada jaringan tubuh.
Namun, penting untuk menghindari prosedur medis invasif, seperti pembedahan, karena dapat memicu pertumbuhan tulang yang lebih cepat dan memperburuk kondisi.
Karena sifatnya yang langka dan kompleks, diagnosis FOP seringkali terlambat atau keliru. Pemeriksaan menyeluruh, termasuk evaluasi fisik, tes darah, pencitraan seperti CT scan atau rontgen, dan analisis genetik, diperlukan untuk memastikan diagnosis.
Kesadaran akan tanda-tanda awal, seperti malformasi jari kaki dan pembengkakan jaringan lunak yang berulang, sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan, pendekatan multidisiplin dalam perawatan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penderita FOP.***
Artikel Terkait
Down Syndrome: Penyebab, Tipe, Gejala, dan Pengobatan
Tak Perlu Marah, Ini 7 Cara Bijak Menghadapi Sikap Teman yang Pick Me Syndrome
Mengenal Celebrity Worship Syndrome : Fanatisme yang berlebihan pada idola
Merasa Sedih dan Hampa Setelah Menonton Drama Korea ? Mungkin Kamu Mengalami Post Series Depression Syndrome
Waspada! Kasus Demam Berdarah Terus Meningkat Hingga April 2024, Dapat Memicu Komplikasi Dengue Shock Syndrome (DSS)