3. Distomolar: Gigi ekstra yang tumbuh di belakang molar ketiga (gigi bungsu).
Gejala dan Diagnosa
Banyak orang dengan hyperdontia tidak menyadari kondisi mereka karena gigi tambahan tidak selalu terlihat atau menyebabkan masalah. Namun, dalam beberapa kasus, gigi ekstra dapat menyebabkan:
- Kepadatan gigi dan ketidakrataan susunan gigi
- Ketidaknyamanan atau rasa sakit
- Kesulitan dalam membersihkan gigi dengan benar, yang meningkatkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi
Diagnosa hyperdontia biasanya dilakukan melalui pemeriksaan gigi rutin dan radiografi (sinar-X) untuk mengidentifikasi keberadaan gigi tambahan yang tersembunyi.
Penanganan dan Perawatan
Penanganan hyperdontia tergantung pada lokasi dan dampak dari gigi tambahan. Beberapa pendekatan yang umum meliputi:
- Observasi: Jika gigi tambahan tidak menimbulkan masalah, dokter mungkin hanya akan memantau perkembangan dan kondisi gigi tersebut.
Baca Juga: 8 Bahan Alami yang Membantu Mengobati Sakit Gigi dan Cara Mengolahnya
- Ekstraksi: Jika gigi tambahan menyebabkan masalah estetika atau kesehatan, dokter gigi bisa merekomendasikan pencabutan gigi tersebut.
- Ortodontik: Perawatan ortodontik mungkin diperlukan untuk mengoreksi posisi gigi dan memastikan susunan gigi yang rapi dan sehat. ***
Artikel Terkait
Atasi Sakit Gigi dengan Getah Daun Jarak, Solusi Alami yang Dapat Kamu Coba di Rumah
8 Bahan Alami yang Membantu Mengobati Sakit Gigi dan Cara Mengolahnya
Keren! Obat untuk Menumbuhkan Gigi Patah atau Copot Segera Hadir, Kenali Penyebab dan Penelitian yang Dikembangkan
Obat Penumbuh Gigi: Temuan Ilmuwan Jepang Untuk Tahun 2030
Pasta Gigi Berfluoride untuk Anak Apakah Aman Jika Tertelan? Cek Dosisnya!