• Senin, 22 Desember 2025

Ngeri : Lubang-Lubang di Telapak Kaki, Pria Ini Terkena Keratolysis

Photo Author
- Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:35 WIB
Pitted keratolysis (tiktok/@king.cidro)
Pitted keratolysis (tiktok/@king.cidro)

Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko terkena pitted keratolysis:

1. Sering bertelanjang kaki

Berjalan tanpa alas kaki di tempat yang lembab, seperti kolam renang umum atau kamar mandi umum, dapat meningkatkan risiko terinfeksi bakteri penyebab pitted keratolysis.

2. Iklim panas dan lembab

Tinggal di daerah dengan iklim panas dan lembab membuat kaki lebih mudah berkeringat dan menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri.

3. Memakai sepatu yang tidak berventilasi

 Sepatu yang terbuat dari bahan sintetis dan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik dapat membuat kaki lembab dan berkeringat, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

4. Kaki yang berkeringat berlebihan

Kondisi medis tertentu, seperti hiperhidrosis, dapat menyebabkan kaki berkeringat berlebihan dan rentan terhadap infeksi bakteri.

5. Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk pitted keratolysis.

6. Diagnosis Pitted Keratolysis

Diagnosis pitted keratolysis biasanya dapat diketahui oleh dokter kulit melalui pemeriksaan fisik pada telapak kaki.

Dokter akan mengamati pola dan bentuk lubang-lubang kecil yang muncul.

Baca Juga: Muka Putih Tapi Tangan Hitam: Kenali Jenis-jenis Sunscreen Ini untuk Hasil yang Maksimal

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu mengambil sampel kulit untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan kondisi kulit lainnya yang memiliki gejala serupa.

Pengobatan Pitted Keratolysis

Pengobatan pitted keratolysis biasanya bertujuan untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi dan mengurangi gejala yang timbul.

Berikut beberapa langkah pengobatan yang mungkin disarankan oleh dokter:

1. Obat antibiotik topikal

Dokter mungkin akan meresepkan krim atau salep antibiotik untuk dioleskan langsung pada area yang terinfeksi, seperti klindamisin, eritromisin, asam fusidat, mupirosin. Obat ini biasanya perlu digunakan selama beberapa minggu.

2. Soaking kaki dengan larutan antiseptik

Merendam kaki dalam larutan antiseptik, seperti larutan povidone-iodine, dapat membantu mengurangi jumlah bakteri pada kulit.

3. Menjaga kebersihan kaki

Mencuci kaki secara teratur dengan sabun dan air hangat serta mengeringkannya dengan benar sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

4. Menggunakan sepatu yang berventilasi baik

Pilih sepatu yang terbuat dari bahan yang breathable, seperti kulit atau kanvas, dan pastikan untuk mengganti kaus kaki secara teratur, terutama setelah beraktivitas yang membuat kaki berkeringat.

5. Eksfoliasi

Eksfoliasi secara lembut dengan batu apung atau scrub kaki dapat membantu mengangkat sel kulit mati dan meningkatkan efektivitas pengobatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: TikTok, Cleveland Clinic

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X