Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko terkena pitted keratolysis:
1. Sering bertelanjang kaki
Berjalan tanpa alas kaki di tempat yang lembab, seperti kolam renang umum atau kamar mandi umum, dapat meningkatkan risiko terinfeksi bakteri penyebab pitted keratolysis.
2. Iklim panas dan lembab
Tinggal di daerah dengan iklim panas dan lembab membuat kaki lebih mudah berkeringat dan menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri.
3. Memakai sepatu yang tidak berventilasi
Sepatu yang terbuat dari bahan sintetis dan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik dapat membuat kaki lembab dan berkeringat, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
4. Kaki yang berkeringat berlebihan
Kondisi medis tertentu, seperti hiperhidrosis, dapat menyebabkan kaki berkeringat berlebihan dan rentan terhadap infeksi bakteri. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk pitted keratolysis.
6. Diagnosis Pitted Keratolysis
Diagnosis pitted keratolysis biasanya dapat diketahui oleh dokter kulit melalui pemeriksaan fisik pada telapak kaki.
Dokter akan mengamati pola dan bentuk lubang-lubang kecil yang muncul.
Baca Juga: Muka Putih Tapi Tangan Hitam: Kenali Jenis-jenis Sunscreen Ini untuk Hasil yang Maksimal
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin perlu mengambil sampel kulit untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan kondisi kulit lainnya yang memiliki gejala serupa.
Pengobatan Pitted Keratolysis
Pengobatan pitted keratolysis biasanya bertujuan untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi dan mengurangi gejala yang timbul.
Berikut beberapa langkah pengobatan yang mungkin disarankan oleh dokter:
1. Obat antibiotik topikal
Dokter mungkin akan meresepkan krim atau salep antibiotik untuk dioleskan langsung pada area yang terinfeksi, seperti klindamisin, eritromisin, asam fusidat, mupirosin. Obat ini biasanya perlu digunakan selama beberapa minggu.
2. Soaking kaki dengan larutan antiseptik
Merendam kaki dalam larutan antiseptik, seperti larutan povidone-iodine, dapat membantu mengurangi jumlah bakteri pada kulit.
3. Menjaga kebersihan kaki
Mencuci kaki secara teratur dengan sabun dan air hangat serta mengeringkannya dengan benar sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
4. Menggunakan sepatu yang berventilasi baik
Pilih sepatu yang terbuat dari bahan yang breathable, seperti kulit atau kanvas, dan pastikan untuk mengganti kaus kaki secara teratur, terutama setelah beraktivitas yang membuat kaki berkeringat.
5. Eksfoliasi
Eksfoliasi secara lembut dengan batu apung atau scrub kaki dapat membantu mengangkat sel kulit mati dan meningkatkan efektivitas pengobatan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Editor: Sofianti Herina
Sumber: TikTok, Cleveland Clinic
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 17:40 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 23:48 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 23:38 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 23:35 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 23:32 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 23:32 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 21:48 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 21:07 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 17:49 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 16:20 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 16:18 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 15:54 WIB
Minggu, 30 November 2025 | 15:51 WIB
Sabtu, 29 November 2025 | 08:49 WIB
Sabtu, 29 November 2025 | 08:23 WIB
Sabtu, 29 November 2025 | 08:10 WIB
Sabtu, 29 November 2025 | 07:58 WIB
Kamis, 27 November 2025 | 04:38 WIB
Kamis, 27 November 2025 | 04:13 WIB
Artikel Terkait
Phokomelia Sindrom: Janin Tidak Memiliki Tulang Tangan dan Tulang Kaki Sehingga Mirip Tubuh Pinguin
Cara Mengatasi Tangan Kesemutan dan Penyebabnya, Bisa Jadi Kurang Vitamin