SURATDOKTER.com - Endometriosis merupakan sebuah kondisi ketika endometrium (jaringan yang melapisi dinding rahim) tumbuh di luar rahim.
Pada endometriosis, endometrium dapat tumbuh di ovarium (indung telur), peritoneum (lapisan dalam perut), usus, vagina, atau saluran kencing. Sebelum haid, endometrium akan menebal agar bisa menjadi tempat menempelnya sel-sel telur yang telah dibuahi.
Namun, pada endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi ini dapat mengakibatkan iritasi atau peradangan pada jaringan di sekitar endometrium.
Baca Juga: Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Salah Satunya dapat Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Gejala utama endometriosis adalah nyeri atau kram luar biasa di bagian bawah perut atau panggul (dismenorrhea).
Nyeri ini bisa terasa lebih dominan pada bagian sebelah kiri maupun kanan atau bahkan keduanya.
Selain itu, endometriosis juga dapat menyebabkan nyeri saat berhubungan seksual, volume darah yang banyak ketika menstruasi, dan diare
Faktor Risiko Endometriosis
Meskipun penyebab pasti endometriosis belum diketahui, beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya endometriosis meliputi:
- Wanita berusia 25-40 tahun memiliki risiko lebih tinggi
- Riwayat Keluarga
- Belum Pernah Melahirkan
- Kelainan Rahim
- Gangguan Aliran Darah Menstruasi, misalnya menstruasi dengan volume darah yang berlebihan atau siklus menstruasi yang pendek.
- Menopause pada Usia yang Lebih Tua
Gejala Endometriosis
Gejala endometriosis meliputi:
- Nyeri Menstruasi (Dismenore atau nyeri hebat saat menstruasi)
- Nyeri saat Berhubungan Seksual (Dispareunia)
- Perdarahan di Luar Siklus Menstruasi dan Bercak Menstruasi yang Tidak Teratur
- Menstruasi Berat
- Perut Kembung, Mual, atau Muntah saat menstruasi
Baca Juga: ISPA vs Influenza: Pahami Perbedaan Gejala dan Karakteristiknya
Pengobatan Endometriosis
Pengobatan endometriosis meliputi obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit, terapi hormon untuk menghambat pertumbuhan jaringan, dan pembedahan jika pengobatan lain tidak memberikan perbaikan.
Untuk mengurangi risiko terjadinya endometriosis, disarankan untuk berolahraga secara rutin, menjaga berat badan tetap ideal, dan mengurangi konsumsi minuman berkafein atau beralkohol.***
Artikel Terkait
Berikut Daftar Makanan yang Sehat untuk Wanita yang Mengalami Endometriosis
Mengetahui Apa itu Endometriosis, Penyebab, hingga Cara Mengobatinya
Normalkah Darah Haid Menggumpal Seperti Hati Ayam? Kenali 4 Penyebabnya, Wanita Wajib Tahu
Memahami Nyeri Haid: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Minum Es Ketika Haid Apakah Berbahaya? Simak Penjelasanya