- Inflamasi - reaksi jamur ini mempengaruhi kekebalan tubuh, dapat menyebabkan kerion, berisi nanah yang nyeri dan terkadang mengeluarkan cairan, dapat menyebabkan jaringan parut dan kerontokan rambut permanen.
- Non-inflamasi - tidak menyebabkan kerontokan rambut permanen namun menyebabkan batang rambut patah di permukaan kulit kepala. Jenis lainnya dari tinea capitis non-inflamansi adalah bercak abu-abu.
Tinea capitis paling sering menyerang anak-anak usia 3 hingga 14 tahun, namun juga bisa terjadi pada orang dewasa. Tinea capitis umum menyerang pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Biasanya tina capitis ditangani oleh penyedia medis umum dan juga dokter kulit.
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah yang panas dan lembab, seperti Amerika Tengah, Asia Tenggara, dan Afrika.
Gejala dan Penyebab Tinea Kapitis
Beberapa gejala Tinea capitis diantaranya:
- Bercak merah yang bengkak,
- Ruam kering dan bersisik,
- Rasa gatal yang parah,
- Bercak rambut rontok (alopecia),
- Kulit kepala mengelupas menyerupai ketombe,
- Demam rendah,
- Pembengkakan kelenjar getah bening
Jamur dermatofita yang menyebabkan timbulnya tinea capitis. Di Amerika Serikat, jamur ini juga disebut Microsporum dan trychophyton.
Jamur biasanya hidup di daerah panas dan lembab sehingga sangat umum jamur banyJ terdapat di daerH tropis.
Tinea capitis juga sangat menular. Seseorang dengan kekebalan tubuh rendah hanya akan terpapar penyakit ini jika bersentuhan dengan orang, hewan, dan tanah yang terinfeksi.
Selain itu tinea capitis juga dapat menular dengan menggunakan benda atau menyentuh permukan benda yang menjadi sarang jamur.
Jamur ini dapat hidup lama pada permukaan benda dan permukaan yang terinfeksi.
Beberapa situasi dapat meningkatkan risiko terkena tinea capitis seperti:
- Hidup di lingkungan tropis,
- Mengunjungi daerah dengan cuaca panas dan lembab,
- Tinggal berdekatan dengan orang lain,
- Bermain olahraga fisik,
- Ada luka ringan di kepala,
- Tidak sering mandi,
- Keringat berlebihan (hiperhidrosis),
- Berbagi benda dan bahan,
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah seperti HIV, diabters, dan kanker.
Baca Juga: Kenali Ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi, Ketahui Juga Jenis dan Penyebabnya
Penanganan Pada Tinea Kapitis
Tinea capitis sangat menular. Petugas medis akan melihat gejala, memeriksa fisik dan juga mengambil contoh seperti rambut yang terinfeksi untuk melakukan tes dan menemukan apa yang benar anak Anda terpapar tinea capitis.
Berikut adalah beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendeteksi tinea capitis:
Noda KOH - petugas dengan lembut mengikis kulit kepala yang terinfeksi, lalu diberi setetes kalium hidroksida (KOH), untuk melihat apakah ada jamur dan hasilnya akan keluarnsetelajb24 jam ini.
Kultur - petugas meneteskan kultur untuk melihat apakah ada jamur. Ini lebih akurat dari pemeriksaan KOH namun memakan waktu yang lebih lama (1 minggu).
Artikel Terkait
Sensitif dan Punya Rasa Ingin Tahu Tinggi, Inilah 8 Kepribadian Si Pecinta Kucing yang Jarang Diketahui
Benarkah Memelihara Kucing Saat Hamil Dapat Membahayakan Janin Dikandungnya? Cek Faktanya Disini!