• Senin, 22 Desember 2025

Fakta Diare pada Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Photo Author
- Sabtu, 24 Februari 2024 | 14:30 WIB
Ilustrasi anak yang diare (Freepik/freepik)
Ilustrasi anak yang diare (Freepik/freepik)

SURATDOKTER.com - Diare merupakan salah satu jenis gangguan pencernaan yang ditandai oleh adanya perubahan tekstur tinja menjadi lembek hingga cair. Selain itu, frekuensi buang air besar juga meningkat dari tiga kali atau lebih dalam sehari.

Diare bisa menjangkit siapa saja, termasuk juga anak-anak, dan masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sekitar 525 ribu anak di bawah lima tahun meninggal setiap tahunnya karena diare.

Namun, tidak perlu panik apabila anak terserang diare. Berikut ini akan dijelaskan beberapa fakta mengenai diare yang wajib diketahui orang tua.

Penyebab Diare pada Anak

Penyebab diare pada anak cukup beragam, yaitu bisa karena virus, bakteri, dan parasit, keracunan makanan, alergi, efek samping obat, gangguan penyerapan makanan, dan kebersihan lingkungan serta sanitasi yang buruk. 

Baca Juga: Tahukah Anda? Ini Dia 5 Penyebab Umum Diare pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Diare akibat virus bernama Rotavirus terjadi sekitar 60-70%. Sementara itu, bakteri menyebabkan 10-20% kasus diare dan parasit menyebabkan kurang dari 10% kasus.

Beberapa penyebab di atas menimbulkan perbedaan lamanya diare berlangsung. Diare akut terjadi kurang dari dua minggu sementara diare kronis berlangsung lebih dari dua minggu.

Diare akut pada anak disebabkan oleh beberapa hal : 

  • Infeksi saluran pencernaan oleh virus, bakteri, atau parasit.
  • Keracunan makanan
  • Penggunaan antibiotik
  • Alergi makanan

Baca Juga: Cara Mengatasi Diare pada Ibu Hamil Tanpa Membahayakan Kesehatan Janin

Kemudian, diare kronis pada anak disebabkan oleh:

  • Intoleransi makanan
  • Infeksi parasit
  • Penyakit iritasi usus (Inflammatory bowel disease)

Gejala Diare pada Anak

Umumnya, diare ditandai dengan naiknya frekuensi BAB dengan perubahan bentuk menjadi cair atau mencret. Kemudian, diare pada anak disertai dengan perut kembung, mual, muntah, demam, nyeri perut, dan lemas. 

Dehidrasi saat Anak Diare

Diare pada anak bisa menimbulkan dehidrasi mulai dari ringan hingga berat yang bisa mengancam nyawa. Diare membuat cairan dan elektrolit di dalam tubuh cepat menghilang karena sulitnya saluran pencernaan menyerap cairan dan elektrolit.  

Dehidrasi lebih rentan terjadi pada anak daripada orang dewasa. Jika dehidrasi tersebut tidak segera ditangani, maka bisa menimbulkan komplikasi seperti penurunan kesadaran, kejang, kerusakan otak, dan bahkan kematian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X