• Senin, 22 Desember 2025

Benarkah Golongan Darah AB Rentan Terkena Penyakit Jantung? Simak Faktanya

Photo Author
- Rabu, 7 Februari 2024 | 11:05 WIB
ilustrasi pengaruh golongan darah AB terhadap risiko penyakit jantung (freepik/krakenimages.com)
ilustrasi pengaruh golongan darah AB terhadap risiko penyakit jantung (freepik/krakenimages.com)

Ini merupakan salah satu temuan yang terus muncul selama bertahun-tahun.

Meski belum diketahui secara pasti, namun banyak yang berspekulasi bahwa ada kemungkinan ringkasan dengan sesuatu yang disebut faktor von Willebrand.

Von Willebrand merupakan sebuah protein yang terkait dengan pembekuan darah yang konsentrasinya lebih besar ditemukan pada golongan darah non-O, atau kemungkinan kadar kolesterol yang lebih tinggi dalam darah.

Dibagi menjadi empat, golongan darah ditentukan berdasar antigen dalam sel darah merah.

Selain A dan B, ada Rh sebagai antigen ketiga untuk memberi nama jenisnya.

Perlu diingat, sekitar separuh populasi adalah tipe O, maka separuh lainnya adalah tipe AB, A, Dan B.

Saat in, seberapa besar risiko yang ditimbulkan oleh golongan darah masih menjadi perhatian di kalangan peneliti.

Pada pertemuan Gagal Jantung 2017, bulan Mei di Paris, para peneliti menyajikan data lebih dari satu juta pasien dan menemukan bahwa orang dengan golongan darah A, B, atau AB sembilan persen lebih mungkin mengalami kejadian kardiovaskular dibandingkan mereka yang bergolongan darah O.

Meski begitu, seseorang tidak bisa mengubah golongan darahnya.

Namun, mereka bisa mengubah kebiasaan buruknya, seperti merokok dan lebih memilih rajin berolahraga untuk mengurangi resiko penyakit jantung.

Kendati demikian yang harus menjadi fokus adalah cara seseorang untuk membantu mencegah penyakit jantung.

Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu kamu lebih memahami mengenai penyakit jantung dan hubungannya dengan golongan darah AB.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Penn Medicine

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X