SURATDOKTER.com - Deteksi dini kanker payudara menggunakan metode mammografi bisa menjadi opsi buat kamu yang ingin melakukan pengecekan.
Deteksi dini kanker payudara menggunakan metode mammografi penting dilakukan untuk mengetahui potensi kanker payudara serta penanganan yang tepat.
Sebab kanker payudara merupakan kanker yang paling umum terjadi pada wanita, dengan sekitar 2,3 juta kasus baru didiagnosis setiap tahun di seluruh dunia.
Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker dengan angka kejadian tertinggi, yaitu sekitar 32,9% dari semua kanker yang terjadi pada wanita. Mendeteksi kanker payudara sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Beberapa deteksi dini yang dapat dilakukan antara lain dengan pemeriksaan payudara secara mandiri (SADARI), pemeriksaan payudara oleh tenaga medis (Pemeriksaan Payudara Klinis/SAB), atau pemeriksaan dengan menggunakan alat pencitraan, seperti mammografi.
Deteksi dini kanker payudara menggunakan metode mammografi merupakan pemeriksaan payudara dengan menggunakan sinar-X dosis rendah.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adanya kelainan pada payudara, seperti tumor, kalsifikasi, atau perubahan bentuk.
Manfaat Mammografi
Mammografi memiliki beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan peluang kesembuhan kanker payudara. Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan pada tahap awal, ketika kanker masih berukuran kecil dan belum menyebar ke organ lain. Pada tahap ini, kanker payudara lebih mudah diobati dan memiliki peluang kesembuhan yang lebih tinggi.
- Mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menjalani mammografi secara rutin memiliki risiko kematian akibat kanker payudara yang lebih rendah dibandingkan wanita yang tidak menjalani mammografi.
- Mendeteksi kanker payudara yang tidak memiliki gejala. Mammografi dapat mendeteksi kanker payudara pada wanita yang tidak memiliki gejala apa pun. Hal ini penting karena kanker payudara seringkali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal.
Indikasi Mammografi
Mammografi dianjurkan untuk dilakukan pada wanita berusia 40 tahun ke atas, terutama wanita yang memiliki faktor risiko tinggi kanker payudara, seperti:
- Riwayat keluarga dengan kanker payudara
- Riwayat kanker payudara sendiri
- Riwayat kanker ovarium atau rahim
- Riwayat paparan radiasi pada payudara
- Obesitas
- Menopause sebelum usia 50 tahun
- Penggunaan pil KB atau terapi pengganti hormon
Mammografi juga dapat dilakukan pada wanita berusia di bawah 40 tahun jika memiliki faktor risiko tinggi kanker payudara.
Prosedur Mammografi
Pemeriksaan mammografi dilakukan oleh petugas medis yang terlatih. Prosedur pemeriksaan mammografi adalah sebagai berikut:
- Wanita akan diminta untuk melepas pakaian bagian atas dan mengenakan mantel khusus.
- Petugas medis akan mengoleskan gel pada payudara untuk memudahkan pergerakan payudara.
- Payudara akan ditekan dengan dua plat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan payudara.
- Petugas medis akan mengambil dua foto payudara dari sudut yang berbeda.
Prosedur pemeriksaan mammografi biasanya berlangsung selama 15-20 menit.
Hasil Mammografi
Hasil mammografi akan diinterpretasikan oleh dokter radiologi. Hasil mammografi dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
- Negatif: Tidak ditemukan kelainan pada payudara.
- Dugaan: Ditemukan kelainan pada payudara yang perlu pemeriksaan lebih lanjut.
- Positif: Ditemukan kelainan pada payudara yang kemungkinan besar merupakan kanker.
Jika hasil mammografi menunjukkan adanya kelainan, dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti biopsi payudara.
Artikel Terkait
Faktor Risiko Kanker Payudara dan Pencegahannya
Apakah Menyusui Meningkatkan atau Justru Menurunkan Risiko Kanker Payudara, Ini Alasannya
Kanker Payudara: Penyebab, Gejala dan Cara Penangannya
Panas Matahari Bisa Sebabkan Kanker Kulit, Mitos atau Fakta?
Kenali Metode Mammografi untuk Deteksi Kanker Panyudara