SURATDOKTER.com- Nycta Gina, baru-baru ini mengungkapkan melalui media sosial bahwa anak sulungnya, Panutan Adhya Semesta Trinycta (Uta), telah menjalani operasi adenoid dan pengeluaran cairan pada telinganya.

Unggahan ini dibagikan oleh Nycta Gina melalui akun Instagram pribadinya, @missnyctagina, pada Kamis (21/12/2023).

Operasi tersebut dilakukan pada Selasa, 19 Desember, di sebuah rumah sakit di Jakarta, untuk mengatasi pembesaran adenoid yang dapat menghambat pernapasan dan menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

Nycta Gina dan suaminya, Rizky Kinos, turut mendampingi Uta sepanjang proses operasi, tampak keduanya memberikan dukungan pada putra mereka yang masih terlihat lemas.

Nycta Gina berbagi pengalaman ini untuk meningkatkan kesadaran mengenai kondisi anak-anak yang mungkin memerlukan perawatan khusus.

Lantas apa itu adenoid dan apa gejala yang perlu diwaspadai? 

Simak penjelasan berikut.

Apa itu Adenoid?

Adenoid adalah kelenjar yang berfungsi untuk memerangkap kuman yang melewati hidung atau mulut dan memproduksi antibodi serta berperan penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi.

Baca Juga: Mengenal Aneurisma Otak: Penyebab Artis Malaysia Meninggal Usai Hair Dryer Rambut di Lokasi Syuting

Pada anak-anak, pembesaran adenoid dianggap normal dan cenderung mengecil seiring bertambahnya usia.

Seringkali adenoid akan kembali ke ukuran normal pada usia 5–7 tahun hingga usia dewasa.

Sementara penyakit pembesaran adenoid merupakan peradangan dan pembengkakan pada kelenjar di hidung atau tenggorokan bagian atas yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas melalui hidung.

Penyebab dan Gejala Pembesaran Adenoid

Penyebab pembesaran Adenoid pada umumnya disebabkan oleh infeksi, antara lain: 

• Infeksi virus, meliputi; Adenovirus, rhinovirus, virus Epstein–Barr (EBV), atau Coronavirus.
• Infeksi bakteri, antara lain; Haemophilus influenza, Corynebacterium diphteriae, atau Staphylococcus aureus.

Selain infeksi, terdapat faktor lain yang menyebabkan pembesaran adenoid, yaitu; alergi, asam lambung, tumor hidung, sinus, kanker kelenjar getah bening (limfoma), dan HIV.