SURATDOKTER.com - Setelah China, Belanda Kini masuk daftar negara yang mengalami lonjakan kasus pneumonia misterius pada anak-anak.
Laporan awal dari rumah sakit anak-anak di Beijing dan provinsi Liaoning menunjukkan adanya lonjakan kasus penyakit ini, membanjiri fasilitas kesehatan.
Sementara Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL) mencatat bahwa 80 dari setiap 100.000 anak berusia antara 5 dan 14 tahun dilaporkan menderita pneumonia anak dalam minggu terakhir.
Kedua lembaga terkemuka dalam penelitian kesehatan, baik NIVEL maupun Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan, belum bisa memberikan klarifikasi atau penjelasan mendalam terkait fenomena ini.
Terkait kebijakan Covid-19 yang sudah tidak diterapkan lagi di Belanda selama beberapa waktu lalu, membuat wabah ini sulit ditemukan penyebabnya.
Beberapa pihak juga mengkhawatirkan pemerintah China yang mungkin menutupi tahap awal epidemi.
Kritik terhadap respons awal China terhadap Covid-19 yang terjadi hampir empat tahun lalu membuat beberapa orang melihat situasi saat ini sebagai cerminan dari masa lalu yang menimbulkan kekhawatiran serupa.
Mengenai berita ini, banyak yang bertanya tentang kaitan pneumonia dengan covid.
Kaitan Antara Pneumonia dan COVID-19
Dilansir dari penjelasan dr. Rizki Amalia Hardi Sp.P dalam artikel herminahospitals.com, terdapat beberapa kaitan antara pneumonia dengan COVID-19.
COVID-19.adalah penyakit yang diakibatkan oleh virus Corona baru (SARS-CoV-2), dapat menyerang berbagai bagian sistem pernapasan manusia. Mulai dari bagian atas seperti hidung, sinus, tenggorokan, hingga bagian terdalam seperti bronkus dan paru-paru.
Ketika virus ini menyerang paru-paru dan menimbulkan peradangan, kondisi ini dikenal sebagai pneumonia.
Namun, selain karena COVID-19, pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme lain seperti influenza, respiratory syncytial virus, streptococcus pneumoniae, dan juga akibat masuknya benda asing ke dalam paru-paru.
Untuk membedakan pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 dari jenis lainnya, diperlukan evaluasi yang menyeluruh. Hal ini melibatkan berbagai tes di antaranya swab PCR, tes darah, rontgen, CT scan thorax, serta kultur resistensi bakteri.
Artikel Terkait
Antraks: Wabah Mematikan dari Mengonsumsi Daging Sapi yang Sudah Dikubur
Waspada Bahaya Pneumonia pada Anak: Kenali Gejala dan Pengobatannya
Mengenal Nyamuk Wolbachia yang Digunakan untuk Mengendalikan Wabah DBD
Waspada! Wabah Kutu Busuk Mulai Melanda Singapura
Pneumonia Misterius Muncul di China, Ketahui Gejalanya