Menariknya, tidak semua infeksi E. coli dianjurkan diobati dengan antibiotik. Bakteri E. coli O157:H7, pemberian antibiotik malah akan memperparah pelepasan racun dari bakteri. Oleh karena itu, keputusan pemberian antibiotik hanya boleh dilakukan oleh dokter setelah pemeriksaan laboratorium.
4. Obat Simptomatik
Obat pereda nyeri dan penurun demam bisa diberikan untuk meredakan gejala yang mengganggu. Namun, obat antidiare biasanya dihindari agar tubuh bisa mengeluarkan bakteri lewat feses.
Pencegahan Tetap Lebih Baik daripada Mengobati
Meski pengobatan tersedia, mencegah infeksi E. coli jauh lebih mudah dan murah. Langkah-langkah berikut sangat efektif:
- Biasakan cuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet
- Pastikan daging dimasak hingga matang sempurna
- Cuci bersih buah dan sayur sebelum dikonsumsi
- Hindari minum air yang belum dimasak atau dari sumber tidak terpercaya
- Jaga kebersihan peralatan makan dan dapur
Dengan kebiasaan sederhana ini, peluang terpapar E. coli jahat bisa ditekan secara signifikan.
Baca Juga: Ratusan Siswa di Bogor Keracunan, Diduga Akibat MBG Terkontaminasi Bakteri Salmonela dan E.Coli
Infeksi E. coli memang bisa menyerang kapan saja, terutama jika kebersihan makanan dan lingkungan diabaikan. Namun, tidak perlu panik. Penanganan alami bisa membantu pada tahap awal, sementara bantuan medis siap siaga untuk kasus yang lebih berat.
Kuncinya adalah paham kapan harus istirahat di rumah, dan kapan harus ke dokter. Jangan tunda jika gejala memburuk, karena deteksi dini adalah penyelamat utama.***
Artikel Terkait
Wabah E.Coli Kembali Merebak di USA Karena Wortel yang Tercemar
Bahan Alami yang Bisa Kamu Temukan di Dapur Untuk Atasi E.Coli
E.coli Ditemukan Juga Di Produk Daging Sapi Giling
Ratusan Siswa di Bogor Keracunan, Diduga Akibat MBG Terkontaminasi Bakteri Salmonela dan E.Coli
Mengenal Infeksi Bakteri E.Coli: Gejala Hingga Penanganannya