SURATDOKTER.com - Pil KB merupakan salah satu alat kontrasepsi yang dapat dikonsumsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Sebagian wanita memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi karena dinilai praktis. Namun sebagian lain justru menghindari karena dianggap dapat membuat berat badan naik atau menjadi gemuk. Apakah benar?
Cara Kerja Pil KB
Efektifitas pil KB juga tergantung pada hormon progestin dan estrogen masing-masing individu yang mengkonsumsinya.
Pil KB mencegah pelepasan telur dengan cara mengentalkan lendir pada leher rahim sehingga tidak terjadi ovulasi atau pembuahan.
Baca Juga: Hati-hati dengan Pemilihan Pelumas, Beserta Cara Memakai Alat Kontrasepsi yang Benar dan Sesuai
Selain itu, pil KB juga membuat dinding rahim menjadi lebih tipis sehingga sel telur yang telah dibuahi tidak dapat tumbuh atau berkembang.
Kandungan Pil KB
Pil KB terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Pil KB kombinasi
Yaitu pil KB yang mengandung hormon progestin sekalian estrogen, yang dikonsumsi sepanjang siklus.
Pil kombinasi biasanya terdiri dari 21 dan 28 tablet. Pil ini dikonsumsi setiap hari dan memiliki masa jeda tergantung jenis dan merknya.
Berberapa merk pil KB kombinasi yang beredar di Indonesia diantaranya:
- Pil KB Monofasik
Pil ini memiliki kombinasi dua hormon sintetis yaitu Ethinylestradiol dengan salah satu hormon Levonorgestrel, Drospirenone, Desogestrel, Desogestrel atau Cyproterone acetate.
Pil ini dijual dengan berbagai merk diantaranya, KB Andalan, Cyclogynon, Sydnaginon, Pilkab, Planotad , Mikrodiol 30, Microgynon, Yasmin, Yaz, Synfonia 24 dan masih banyak lainnya.
- Pil KB Trifasik
Pil ini mengandung Ethinylestradiol + levonorgestrel, dengan merk dagang Trinodiol 28
- Pil KB Tetrafasik
Pil ini mengandung hormon Dienogest + estradiol valerate, dengan merk dagang Qlaira
Artikel Terkait
Mengenal Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi: Mana yang PalingĀ Efektif?
Hati-hati dengan Pemilihan Pelumas, Beserta Cara Memakai Alat Kontrasepsi yang Benar dan Sesuai