SURATDOKTER.com - Dalam era digital yang semakin meluas, peran orang tua dalam mengelola penggunaan handphone pada anak menjadi semakin penting.
Hal ini diperkuat oleh sebuah kasus sensitif di Pekalongan yang menyoroti risiko yang dapat terjadi jika penggunaan handphone pada anak berlebihan tidak diawasi dengan baik.
Seorang murid sekolah dasar yang berinisial K, berusia 10 tahun, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri setelah dilarang bermain ponsel oleh orang tuanya pada Rabu (22/11/2023) sore.
Kepulangan K untuk selamanya menjadi pukulan berat bagi orang tua yang ditinggalkannya.
AKP Isnovim, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pekalongan, menyatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan oleh tim medis, penyebab kematian anak berusia 10 tahun tersebut dapat dipastikan sebagai bunuh diri.
Baca Juga: Mama Papa Tak Perlu Panik, Ini Jurus Jitu Menghadapi Anak Tantrum
Kasus ini menciptakan kesadaran mendalam tentang urgensi pentingnya pengawasan orang tua dalam pembatasan penggunaan handphone bagi anak-anak.
Dalam artikel dari suratdokter.com ini, kita akan membahas dengan mendalam dan memberikan panduan tentang penggunaan gadget pada anak, sambil mengambil pelajaran berharga dari kasus di Pekalongan.
1. Analisis Kasus Sensitif di Pekalongan
Mari kita memulai dengan merinci dan menganalisis kasus yang memicu pembahasan ini.
Pemahaman mendalam tentang peristiwa ini akan membantu membuka pikiran para pembaca mengenai dampak yang dapat timbul dari penggunaan handphone berlebihan yang tidak terkontrol pada anak-anak.
2. Tindakan Preventif dalam Pengenalan Gadget pada Anak
Pentingnya tindakan pencegahan akan sangat penting, mulai dari menentukan usia yang tepat untuk memperkenalkan handphone kepada anak, peran aktif orang tua dalam memberikan pengawasan yang tepat, hingga pemilihan konten yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.
Baca Juga: Anak Kerap Tantrum? Ini Cara Mengatasinya agar Orang Tua Tidak Kewalahan
3. Komunikasi Terbuka dalam Keluarga
Orang tua perlu membuka komunikasi yang jujur dan terbuka dengan anak mengenai penggunaan handphone.
Melibatkan anak dalam diskusi tentang manfaat dan kerugian yang diberikan oleh handphone dan memberikan dukungan emosional akan menjadi nilai positif dalam menciptakan lingkungan digital yang sehat.
4. Batas Waktu dan Keseimbangan Aktivitas Anak
Orang tua juga harus bersikap tegas dalam memberikan batasan penggunaan gadget untuk keperluan hiburan seperti bermain game dan bersosial media.
Pastikan memberikan batasan waktu yang harus disepakati oleh anak dan berikan hak setelah anak berhasil menyelesaikan kewajiban seperti belajar atau selesai mengerjakan tugas lainya.
5. Etika dan Resiko Bahaya Sosial Media
Di jaman sekarang penggunaan handphone pada anak tidak lepas dengan social media. Kita juga harus mengingatkan anak tentang bahaya social media mengingat banyak kasus pelecehan dan penculikan anak dimulai dari social media.
Memberikan pemahaman kepada anak mengenai fungsi dan risiko kepada social media juga sangat penting, tanamkan pada anak untuk bijak dan santun dalam bersosial media.
6. Peran Sekolah
Pentingnya peran sekolah dalam memberikan edukasi tentang penggunaan handphone yang aman juga sangat penting.
Kolaborasi antara orang tua dan guru untuk membentuk perilaku dan kebiasaan anak dalam penggunaan handphone.
7. Menjaga Kesehatan Mental Anak
Penggunaan gadget yang seimbang akan mempengaruhi kesehatan mental anak secara langsung.
Anak yang penggunaan gadgetnya tidak dibatasi dan suatu saat diambil paksa akan merasa kehilangan sesuatu yang menjadi miliknya, hal ini dapat membuat anak menjadi tantrum, bersikap berlebihan sampai menyakiti dirinya sendiri.
Artikel Terkait
Anak Kerap Tantrum? Ini Cara Mengatasinya agar Orang Tua Tidak Kewalahan
Mama Papa Tak Perlu Panik, Ini Jurus Jitu Menghadapi Anak Tantrum