SURATDOKTER.com - Kasus dugaan pencemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di kawasan Industri Modern Cikande, Banten, menjadi sorotan besar publik dalam beberapa pekan terakhir.
Keresahan warga muncul setelah laporan dari Amerika Serikat pada Agustus 2025 menemukan jejak Cs-137 pada produk udang beku asal Indonesia yang diekspor ke sejumlah pelabuhan besar seperti Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami.
Temuan tersebut memicu tindakan cepat pemerintah. Sebuah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cs-137 dibentuk pada 11 September 2025, dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dengan pengendali teknis Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq.
Langkah ini diambil untuk memastikan penanganan berjalan terkoordinasi lintas lembaga dan risiko radiasi bisa dikendalikan secepat mungkin.
Bermula dari Limbah Besi yang Tercemar
Hasil penyelidikan Satgas menunjukkan bahwa sumber utama paparan Cs-137 diduga berasal dari pabrik peleburan besi PT Peter Metal Technology (PMT) di kawasan industri tersebut.
Dari lokasi itu, tim menemukan 700 kilogram besi bekas yang sudah terkontaminasi bahan radioaktif.
Staf Ahli Kemenko Pangan, Bara Khrishna Hasibuan, menjelaskan bahwa kontaminasi diduga berasal dari besi impor yang masuk ke rantai pasok industri di Cikande tanpa pemeriksaan radiasi memadai.
Zat radioaktif yang melekat pada besi tersebut kemudian terbawa udara dan menyebar hingga ke fasilitas pengemasan udang milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS) yang berjarak kurang dari dua kilometer dari pabrik.
Dari sinilah muncul dugaan kuat bahwa kontaminasi udara dan debu logam menjadi penyebab masuknya Cs-137 ke dalam rantai pangan, hingga akhirnya terdeteksi dalam produk ekspor.
Dalam upaya pembersihan, Satgas Bidang Mitigasi dan Penanganan Radiasi yang dipimpin oleh Deputi KLH/BPLH Rasio Ridho Sani, menemukan sejumlah material berbahaya di area pabrik.
Setidaknya terdapat 20 drum, 17 jumbo bag, dan 3 pallet berisi material logam dengan kadar radiasi tinggi yang berhasil diamankan ke tempat penyimpanan sementara.
Untuk mencegah kebocoran radiasi, seluruh bahan dipindahkan menggunakan truk khusus yang dilapisi timbal di bagian dinding ruang angkutnya.
Artikel Terkait
Efek Radiasi Blue Light dari Gadget pada Kesehatan: Sakit Kepala dan Migrain
Selamatkan Satu Nyawa Lagi: Begini Efek Radiasi HP Saat Kamu Tidur!
Fakta Radiasi Mobil Listrik: Benarkah Bisa Membahayakan Kesehatan?
Waspada Radiasi Cs-137: 1.500 Lebih Orang Diperiksa, Ini Dampak dan Gejala Paparannya bagi Tubuh
Kasus Udang Beku Indonesia Terkontaminasi Radiasi: Satgas Pastikan Sumber Cs-137 Berasal dari Kawasan Industri Cikande