SURATDOKTER.com - Justin Timberlake baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia didiagnosis dengan Lyme disease, sebuah infeksi bakteri yang ditularkan oleh gigitan kutu.
Penyakit ini menimbulkan gejala fisik dan mental yang berat, dan memengaruhi kehidupan sehari-hari, apalagi bagi seseorang yang sedang dalam tur dunia.
Artikel ini akan merangkum apa yang diketahui tentang kondisinya, gejala, penanganan, serta pelajaran masyarakat bisa ambil dari pengalamannya.
Siapa Justin Timberlake & Pengakuan Terbarunya
Penyanyi dan aktor Amerika itu menyampaikan lewat media sosial bahwa ia “telah berjuang dengan beberapa masalah kesehatan” dan bahwa diagnosis Lyme membuatnya memahami kenapa selama tur ia sering mengalami rasa sakit saraf, kelelahan ekstrem, dan sakit tubuh.
Walau merasa terkejut saat pertama kali mendapat diagnosa, ia memilih tetap tampil karena merasakan kebahagiaan saat di atas panggung lebih besar dari tekanan fisik yang dirasakannya.
Selama tur “Forget Tomorrow World Tour” yang berlangsung dari April 2024 hingga Juli 2025, Timberlake menghadapi berbagai tantangan kesehatan seperti batuk, laringitis, infeksi pernapasan, dan kecemasan dari performanya. Beberapa konser terpaksa batal atau ditunda karena kondisi fisiknya.
Apa Itu Lyme Disease & Bagaimana Bisa Terjadi
Lyme disease adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Borrelia, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu jenis Ixodes (kutubarak atau deer tick). Bakteri ini hidup di kulit, darah, dan kadang sistem saraf jika tidak diobati cepat.
Gejala awal sering tak spesifik: demam, sakit kepala, kelelahan, tubuh pegal, bahkan ruam khas berbentuk “bull’s eye” di sekitar tempat gigitan kutu.
Jika infeksi tidak ditangani, bisa muncul masalah seperti nyeri sendi kronis, kelainan saraf, atau gangguan jantung dan kulit.
Baca Juga: Gatal Akibat Gigitan Kutu Kucing: Ketahui Cara Mengobatinya dengan Benar
Pengaruh Lyme terhadap Tubuh & Psikis
Penyakit ini membawa dampak yang luas, baik secara tubuh maupun mental:
- Nyeri saraf (neuropati), mati rasa atau kesemutan, terutama ketika bakteri menjalar ke saraf atau jaringan sekitarnya. Timberlake menyebut bahwa ia merasakan “nerve pain” yang sangat kuat.
- Kelelahan ekstrem (fatigue) yang tak tertahankan dan bisa bertahan lama meski sudah istirahat.
- Gangguan mental seperti kabut otak (brain fog), kesulitan konsentrasi, dan dampak emosional akibat harus tampil atau bekerja meski kondisi tubuh tidak prima.
Penanganan & Harapan Kesembuhan
Lyme disease biasanya bisa diobati dengan antibiotik, terutama jika ditemukan lebih awal.
Namun, jika diagnosis terlambat atau gejala telah menyebar ke sistem saraf atau sendi, proses pemulihan bisa lebih panjang dan kompleks.
Artikel Terkait
Update Tragedi Bus Nakes Jember di Jalur Bromo: 3 Korban Pulih, 21 Masih Dirawat Intensif
Gelombang Kasus Keracunan Siswa di 6 Daerah, Evaluasi Ketat Program Makanan Bergizi Gratis Jadi Tuntutan
Diskon 50 Persen Iuran BPJS untuk Ojol, Opang, dan Kurir: Segini Biaya dan Manfaat Program JKK & JKM
Balita di Seluma Keluarkan Cacing dari Mulut dan Hidung, Kakak Juga Alami Hal Serupa
Tragedi Pasien Meninggal di Tanggamus Saat Ditandu Menuju RS, Jalan Rusak Jadi Sorotan