SURATDOKTER.com - Kasus penipuan digital semakin beragam, bahkan kini mulai menyasar tokoh publik.
Baru-baru ini, komedian Ernest Prakasa menjadi perhatian warganet setelah membagikan sebuah pesan mencurigakan yang menyatakan bahwa dirinya tercatat sebagai penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari pemerintah.
Yang membuat aneh, dalam pesan tersebut ia disebut sebagai karyawan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pesan yang diklaim berasal dari Kantor Pos Jakarta Selatan itu menginstruksikan agar Ernest datang langsung ke loket kantor pos untuk mengambil bantuan.
Baca Juga: BSU BPJS Ketenagakerjaan: Syarat, Cara Cek dan Prosedur Penyaluran
Isi pesannya menginformasikan bahwa Ernest termasuk dalam “Tim Individu dan Penugasan Khusus” di Kemenkes, dan berhak atas pencairan BSU.
Melalui unggahan Instagram pada tanggal 28 Juli 2025, Ernest memperlihatkan tangkapan layar pesan tersebut dan menuliskan respons singkat penuh keheranan.
Unggahan itu dengan cepat menyedot perhatian warganet yang ikut mempertanyakan keaslian pesan tersebut. Banyak netizen menduga bahwa ini adalah modus baru penipuan berkedok program bantuan pemerintah.
Pesan yang mengatasnamakan instansi resmi seperti kantor pos atau kementerian memang kerap digunakan pelaku penipuan untuk membangun rasa percaya dari calon korban.
Dalam beberapa kasus, pesan serupa disisipkan tautan atau instruksi untuk datang ke lokasi tertentu, yang bisa berujung pada pencurian data atau upaya penipuan lainnya.
Yang menjadi sorotan dalam kasus Ernest adalah penyebutan statusnya sebagai karyawan Kemenkes, padahal publik mengetahui profesinya sebagai pekerja seni.
Hal ini menimbulkan dugaan bahwa data pribadi masyarakat bisa saja disalahgunakan atau dipalsukan untuk kepentingan ilegal.
Baca Juga: Kemenkes: Dunia Sedang Menghandapi Ancaman Besar; Tripledemic!
Selain itu, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Kantor Pos maupun Kementerian Kesehatan mengenai validitas pesan tersebut.
Artikel Terkait
BSU BPJS Ketenagakerjaan: Syarat, Cara Cek dan Prosedur Penyaluran
Kemenkes: Dunia Sedang Menghandapi Ancaman Besar; Tripledemic!
Karena Kasus Kekerasan Seksual, Kemenkes Hentikan Sementara Program Residen Anestesi di RSHS
418 Jemaah dari Indonesia Meninggal Dunia saat Haji, Kemenkes Tegas Minta Seleksi Kesehatan Makin Diperketat
446 Jemaah Haji Indonesia Wafat Selama Operasional Haji 2025, Kemenkes: Menurun dari Tahun 2024