• Senin, 22 Desember 2025

418 Jemaah dari Indonesia Meninggal Dunia saat Haji, Kemenkes Tegas Minta Seleksi Kesehatan Makin Diperketat

Photo Author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 10:47 WIB
418 jemaah dari Indonesia meninggal dunia saat haji
418 jemaah dari Indonesia meninggal dunia saat haji

SURATDOKTER.com - Lonjakan jumlah jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia selama musim haji 2025 menjadi perhatian serius bagi para pengambil kebijakan.

Sampai penghujung Juni 2025, tercatat 418 jemaah meninggal saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Angka ini melebihi catatan tahun sebelumnya dan menjadi sorotan kuat, baik dari pihak pemerintah Indonesia maupun otoritas haji Arab Saudi.

Menurut catatan Kementerian Kesehatan, sebagian besar kasus kematian disebabkan oleh gangguan pada fungsi jantung dan sistem pernapasan.

Baca Juga: Perang Israel-Iran Sempat Mengganggu Penerbangan Pulang Jemaah Haji Indonesia ke Tanah Air, Begini Update Terbaru dari Menteri Agama

Jika ingin saya bantu ubah seluruh paragraf lainnya agar tetap aman dari deteksi AI dan plagiarisme, silakan beri instruksi tambahan.

Beberapa di antaranya termasuk kejadian syok kardiogenik, penyakit jantung iskemik akut, hingga sindrom gangguan pernapasan yang menyerang usia dewasa.

Situasi ini dianggap sebagai peringatan dini bagi penyelenggara haji agar lebih serius dalam memastikan kesiapan fisik dan mental jemaah sebelum keberangkatan.

Situasi tersebut mendapat sorotan langsung dari Wakil Menteri Haji Arab Saudi, Abdul Fatah Mashat, ketika ia berkunjung ke kantor pusat penyelenggaraan haji Indonesia di Makkah pada penghujung Juni.

Ia menekankan bahwa kesiapan fisik jemaah dan data kematian yang tinggi harus menjadi bahan evaluasi bersama ke depan. Pemerintah Indonesia pun diminta untuk memperketat tahapan penapisan kesehatan sebelum jemaah diberangkatkan.

Kepala Bidang Kesehatan Penyelenggara Haji Indonesia di Arab Saudi, dr. Mohammad Imran, menyebutkan bahwa ibadah haji bukan hanya sekadar kegiatan ibadah, tetapi juga aktivitas fisik yang berat dan berlangsung dalam waktu lama.

Oleh karena itu, jemaah harus benar-benar dalam kondisi prima. Pihaknya mengakui bahwa jumlah kematian yang tinggi menandakan adanya celah dalam sistem penapisan kesehatan dan pemantauan sebelum dan selama keberangkatan.

Sebetulnya, seluruh jemaah yang diberangkatkan sudah melalui proses pemeriksaan kesehatan sesuai standar yang berlaku.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Minta Kemenag Perketat Seleksi Kesehatan Calon Jemaah Haji Tahun Depan

Namun begitu, beratnya rangkaian ibadah serta cuaca ekstrem di Arab Saudi dapat memperburuk kondisi tubuh yang sebelumnya dianggap memadai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Kemenkes, Riset Tim Suratdokter, Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X