Respons dari Pihak Blackmores
Pihak Blackmores sendiri menyatakan bahwa semua produknya dikembangkan sesuai regulasi ketat TGA.
Mereka mengklaim telah mencantumkan peringatan wajib pada label dan mengikuti dosis harian maksimum yang diizinkan.
Namun, pernyataan ini seolah bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan, di mana sejumlah pengguna mengaku mengalami efek samping serius.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tidak sembarangan mengonsumsi suplemen, meskipun berasal dari merek ternama.
Vitamin, walaupun esensial, tetap berpotensi menjadi racun jika dikonsumsi berlebihan. Perlu adanya kesadaran bahwa setiap tubuh memiliki batasan, dan tidak semua nutrisi aman untuk dikonsumsi tanpa batas.
Di sisi lain, pengawasan yang lebih ketat dari regulator menjadi kunci untuk mencegah kasus serupa terulang.
Di sisi lain, masyarakat disarankan untuk lebih cermat dalam memeriksa label, memahami komposisi produk, serta berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menjadikan suplemen sebagai bagian dari konsumsi harian.***
Artikel Terkait
Peneliti Menemukan Solusi Untuk Kelangkaan Vitamin B12: Rekayasa Spirulina
Pakar Mengatakan 7 Makanan Ini Mengandung Vitamin D Paling Tinggi
Studi Terbaru Mengungkapkan Bahwa Kadar Vitamin B12 yang Selama Ini Direkomendasikan Ternyata Tidak Cukup Untuk Mendukung Fungsi Kognitif Para Lansia
Studi Menemukan Bahwa Vitamin K Ternyata Mempengaruhi Fungsi Otak
Sering Lemas, Murung, atau Nyeri Sendi? Waspadai Gejala Kekurangan Vitamin D