• Senin, 22 Desember 2025

Peneliti Menemukan Solusi Untuk Kelangkaan Vitamin B12: Rekayasa Spirulina

Photo Author
- Sabtu, 12 April 2025 | 03:33 WIB
Vitamin B12
Vitamin B12

SURATDOKTER.com - Kekurangan vitamin B12 masih menjadi masalah kesehatan global yang serius, memengaruhi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.

Selama ini, kebutuhan vitamin penting ini sebagian besar dipenuhi dari konsumsi daging dan produk susu, yang produksinya sangat membebani lingkungan.

Namun, sebuah terobosan bioteknologi baru menghadirkan harapan akan solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Juga: Suntik Vitamin C: Rahasia Kulit Glowing atau Jalan Pintas Menuju Bahaya?

Sekelompok ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Dr. Asaf Tzachor dari Universitas Reichman telah berhasil merekayasa Spirulina, sejenis ganggang biru-hijau, agar mampu memproduksi vitamin B12 aktif.

Spirulina selama ini memang dikenal sebagai superfood yang kaya akan nutrisi, namun bentuk tradisionalnya hanya mengandung pseudo-vitamin B12, yang tidak dapat diserap tubuh manusia.

Keberhasilan ini menandai pertama kalinya vitamin B12 yang aktif secara biologis ditemukan dalam Spirulina, menjadikannya sebagai sumber nabati potensial pengganti daging dan susu.

Penelitian ini merupakan hasil kolaborasi para peneliti dari Islandia, Denmark, Austria, dan Israel. Mereka memanfaatkan sistem bioteknologi yang dikembangkan oleh VAXA Technologies di Islandia, yang menggunakan teknik pengelolaan cahaya secara khusus untuk mendorong produksi vitamin B12 aktif dalam Spirulina.

Teknologi ini tidak hanya menghasilkan biomassa bernutrisi tinggi, tetapi juga netral karbon, sehingga sangat mendukung upaya pelestarian lingkungan.

Spirulina hasil rekayasa ini menghasilkan vitamin B12 aktif sebanyak 1,64 mikrogram per 100 gram, sebanding dengan kadar yang ditemukan dalam daging sapi, yaitu antara 0,7 hingga 1,5 mikrogram per 100 gram.

Selain vitamin B12, Spirulina ini juga mengandung senyawa bioaktif lain yang memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Penemuan ini tidak hanya menawarkan solusi nutrisi bagi mereka yang memilih pola makan nabati, tetapi juga membuka jalan untuk mengurangi ketergantungan pada industri peternakan yang menyumbang besar terhadap emisi karbon.

Baca Juga: Apakah Suntik Vitamin C Aman? Ini Penjelasan Lengkapnya

Jika diterapkan dalam skala besar, produksi Spirulina ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat global.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: scitechdaily.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X