Ketika akses terhadap makanan sehat sangat terbatas, satu-satunya pilihan adalah bertahan hidup dengan apa yang tersedia — meskipun itu artinya mengorbankan kesehatan.
Baca Juga: Seorang Remaja di Cirebon Hendak Akhiri Hidup Karena Depresi, KINI Jadi Anak Angkat Dedi Mulyadi
Respons Pemerintah dan Harapan Penataan
Dedi Mulyadi menyampaikan komitmen untuk melakukan penataan kawasan kumuh di sekitar TPA Sarimukti. Ia menegaskan bahwa rumah-rumah yang tidak layak huni akan dibenahi, dan warga akan dicarikan tempat tinggal sementara yang lebih aman.
Ini menjadi langkah awal yang penting dalam menanggulangi akar persoalan kemiskinan ekstrem dan meningkatkan taraf hidup warga di sekitar lokasi pembuangan sampah.
Namun, penataan fisik semata tidak cukup. Diperlukan pendekatan holistik yang mencakup layanan kesehatan preventif, edukasi tentang kebersihan dan gizi, serta pelatihan keterampilan agar warga dapat memperoleh pendapatan yang lebih layak.
Kisah di TPA Sarimukti bukan hanya tentang kemiskinan, tetapi tentang ketimpangan kesehatan yang nyata. Masyarakat yang tinggal di wilayah seperti ini menghadapi risiko kesehatan serius akibat buruknya lingkungan dan keterbatasan ekonomi.
Langkah pemerintah dalam merespons kondisi ini patut diapresiasi, tetapi harus diikuti dengan kebijakan berkelanjutan yang menjamin hak setiap warga untuk hidup sehat dan bermartabat.***
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Tanda Tangani SE Mengenai Jam Masuk Sekolah di Jabar, Siswa Mulai Belajar Pukul 06.30 WIB
Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Bareskrim karena Barak Militer dan Dianggap Melanggar Hak Anak: Mungkin Mau Cari Perhatian
Seorang Remaja di Cirebon Hendak Akhiri Hidup Karena Depresi, KINI Jadi Anak Angkat Dedi Mulyadi
Asmaul Husna hingga Filosofi Sunda, Ini Penjelasan Dedi Mulyadi Soal Logo Baru RSUD Welas Asih
Dedi Mulyadi: Pemprov Jabar Siap Bantu Seragam hingga Buku untuk Siswa Kurang Mampu