Selain itu, cerita Yunita juga menyiratkan bahwa proses pengobatan kanker bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga mental dan emosional.
Proses yang panjang dan melelahkan bisa membuat pasien merasa putus asa, bahkan memilih untuk menghentikan pengobatan sebelum waktunya. Di sinilah pentingnya edukasi, dukungan sosial, dan pendampingan dari tenaga medis maupun orang-orang terdekat.
Semoga kepergian Yunita Ababiel menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan pribadi maupun orang yang dicintai.
Deteksi dini, keterbukaan, dan dukungan dari keluarga bisa menjadi kunci penting dalam melawan penyakit mematikan seperti kanker.***
Artikel Terkait
Wanita 48 Tahun Alami Patah Tulang Saat Berguling di Kasurnya
Diprediksi 14Juta Orang Meninggal Akibat Pemotongan Dana USAID Hingga Tahun 2030
Buka Peluang Karier untuk Perawat NICU di Rumah Sakit BSH – Segera Lamar!
Rumah Sakit BSH Cari Analis Kesehatan! Cek Syarat dan Cara Daftarnya di Sini
Menteri Wihaji Ajak Para Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah, ASN Diizinkan Berangkat Siang ke Kantor