SURATDOKTER.com - Dunia kesehatan global tengah menghadapi ancaman serius yang tak banyak dibicarakan: pemotongan dana besar-besaran dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Lembaga ini selama dua dekade terakhir telah menjadi garda depan dalam menyelamatkan jutaan nyawa melalui program-program kesehatan di berbagai negara berkembang.
Namun, keputusan terbaru pemerintah Amerika Serikat untuk memangkas anggaran hingga lebih dari 80 persen, diprediksi akan membawa konsekuensi yang sangat mengkhawatirkan bagi masa depan kesehatan dunia.
Baca Juga: Usai Naik Menjabat, Trump Menghentikan Bantuan Pengobatan HIV dan Malaria Bagi Negara Miskin
Sebuah penelitian internasional yang dipublikasikan dalam jurnal bergengsi The Lancet menyebutkan bahwa antara tahun 2001 hingga 2021, program bantuan USAID telah mencegah lebih dari 91 juta kematian di seluruh dunia.
Dari angka tersebut, sekitar 30 juta merupakan anak-anak yang berusia di bawah lima tahun. Kontribusi ini tak hanya menyelamatkan individu, tetapi juga memperkuat sistem kesehatan masyarakat secara menyeluruh di lebih dari seratus negara.
Dampak Langsung dari Pemangkasan Dana
Dengan anggaran yang besar, USAID berperan penting dalam menurunkan angka kematian akibat penyakit infeksi mematikan. Penelitian menunjukkan bahwa bantuan USAID berkontribusi terhadap penurunan mortalitas sebesar 65 persen untuk HIV/AIDS, 51 persen untuk malaria, dan 50 persen untuk penyakit tropis terabaikan lainnya.
Program-program ini tidak hanya mengurangi angka kematian, tetapi juga memperluas akses layanan kesehatan dasar, distribusi vaksin, dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
Namun kini, situasi berubah drastis. Setelah pemerintahan baru Amerika Serikat mengambil alih, kebijakan penghematan membuat USAID kehilangan lebih dari separuh anggarannya.
Hanya dalam hitungan minggu setelah pemotongan tersebut diumumkan, para peneliti mulai mengkaji potensi dampaknya terhadap masyarakat global, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Baca Juga: Trump Hentikan Bantuan Obat Untuk Negara Miskin, Ini Dampaknya Pada Indonesia
Hasilnya sangat mengejutkan. Jika pemotongan anggaran ini tetap berjalan hingga 2030, diperkirakan akan terjadi tambahan kematian lebih dari 14 juta orang.
Dari jumlah tersebut, sekitar 4,5 juta kematian terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Jumlah tersebut bahkan melampaui korban jiwa dari beberapa perang besar dalam sejarah dunia.
Risiko Terhentinya Kemajuan Kesehatan Global
Dampak dari pengurangan dana ini tidak hanya bersifat langsung dalam bentuk meningkatnya kematian, tetapi juga mengancam untuk menghapus kemajuan yang telah dicapai selama dua puluh tahun terakhir.
Artikel Terkait
Usai Naik Menjabat, Trump Menghentikan Bantuan Pengobatan HIV dan Malaria Bagi Negara Miskin
Trump Hentikan Bantuan Obat Untuk Negara Miskin, Ini Dampaknya Pada Indonesia
Trump Hentikan Bantuan Obat Untuk Negara Miskin, Begini Tanggapan WHO
Hampir Separuh Peserta Pesta Gay di Puncak Reaktif HIV dan Sifilis
Menyamar Jadi Wanita, Pria Ini Sebarkan HIV ke Ribuan Orang