SURATDOKTER.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tengah menanggapi kabar soal mahasiswi berinisial DA yang diduga melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat ke Sungai Bengawan Solo pada Selasa, 1 Juli 2025.
Kasus ini menarik perhatian luas setelah tersebar video dan surat yang ditinggalkannya sebagai bentuk permintaan maaf kepada keluarga serta dosen pembimbing.
Surat tersebut dikabarkan memuat ucapan maaf dari DA kepada keluarganya dan juga menyebut nama salah satu dosen pembimbing.
Pihak kampus kemudian memberikan klarifikasi terkait hal ini. Sekretaris UNS sekaligus Juru Bicara, Prof. Dr. Agus Riwanto, menyatakan bahwa dosen tersebut—Dr. Sumardiyono yang juga menjabat Kaprodi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) telah mengetahui kondisi mental DA dan sudah memberikan sejumlah dukungan terkait penyelesaian skripsi.
Menurut Agus Riwanto, Dr. Sumardiyono sempat menyarankan agar mahasiswa tersebut diberi waktu istirahat selama tiga bulan.
Namun, DA menolak saran itu karena tidak ingin dianggap lemah atau dikasihani. Meski demikian, dosen pembimbing tetap memberikan dukungan moral dengan menegaskan bahwa pencapaian akademik DA selama ini sangat membanggakan.
Dari pengakuan langsung DA kepada Dr. Sumardiyono, terungkap bahwa ia pernah sempat menyampaikan keinginannya melakukan percobaan bunuh diri saat meminta tanda tangan pengesahan skripsi pasca ujian.
Dosen tersebut lantas memberi semangat bahwa kemampuan DA sejatinya adalah prestasi besar dan layak dibanggakan. DA pun berjanji untuk tetap melanjutkan hidup dan tidak mengulangi niat bunuh diri, demi keluarga, pembimbing, dan almamater.
DA merupakan mahasiswa angkatan 2021 Program Studi D4 K3, Sekolah Vokasi UNS. Ia tercatat memiliki indeks prestasi komulatif (IPK) sebesar 3,8 dan merupakan penerima beasiswa KIP-K.
Berdasarkan catatan kampus, DA telah menyelesaikan ujian skripsi dan tinggal menyelesaikan proses administrasi wisuda.
Baca Juga: 2 Mahasiswa UGM Meninggal Setelah Kapal yang Ditumpanginya Terbalik Saat Kuliah Kerja Nyata
Surat dan tindakan percobaan bunuh diri DA mencerminkan besarnya tekanan mental yang mungkin dialami oleh mahasiswa meskipun dari luar tampak sukses secara akademik. Klarifikasi dari UNS menunjukkan bahwa dukungan telah diberikan, meski respons dari mahasiswa tetap sangat individual.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi seluruh institusi pendidikan untuk terus memperkuat penanganan kesehatan mental secara sistematis, inklusif, dan empatik.
Artikel Terkait
Kabar Duka: Pedangdut Senior Hamdan ATT Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun
BPJS dan DPRD Surabaya Luruskan Simpang Siur Mengenai 144 Penyakit
2 Mahasiswa UGM Meninggal Setelah Kapal yang Ditumpanginya Terbalik Saat Kuliah Kerja Nyata
Tanggapan UNS Soal Mahasiswi yang Lompat ke Sungai Bengawan Solo: Sudah Lakukan Pendampingan dan Rekomendasi Psikiater
Miris! Seorang Wanita di Bekasi Lumpuh Usai Melahirkan Anak Keempatnya, Diduga Adanya Malpraktik: Suami Kabur, Anaknya Putus Sekolah