Penerapan waktu belajar yang lebih pagi ini memang menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Namun pihak pemerintah menegaskan bahwa arah kebijakan ini dibuat demi kebaikan dan masa depan siswa.
Dengan penyesuaian pola belajar yang lebih tertata, diharapkan siswa bisa lebih siap dalam menerima pelajaran dan memiliki sisa waktu yang lebih optimal untuk kegiatan lain setelah sekolah.
Selain itu, dari sudut pandang kesehatan, perubahan jam masuk yang lebih awal ini berpotensi memberi manfaat jika diiringi dengan pola tidur yang cukup dan teratur. Kebiasaan bangun pagi telah lama dikaitkan dengan peningkatan konsentrasi, kestabilan emosi, dan pola makan yang lebih teratur pada anak usia sekolah.
Meski demikian, kebijakan ini perlu dikawal dengan pendekatan holistik, termasuk edukasi kepada orang tua agar mendukung perubahan ritme harian anak.
Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, serta keterlibatan aktif dari masyarakat, kebijakan ini diharapkan mampu diterapkan secara efektif dan memberi dampak positif bagi sistem pendidikan dan kesehatan siswa di Jawa Barat.***
Artikel Terkait
Soal Siswa Nakal Bakal Dikirim ke TNI, Dedi Mulyadi Bongkar Latihan Disiplin-Mandiri di Barak Militer Sebagai Pola Pendidikan Karakter
Sempat Drop Karena Diabetes, Namun Panji Petualang Akhirnya Sembuh Setelah Ditengok Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Instruksikan Sekolah di Jawa Barat Kompak Masuk Senin-Jumat Jam 6 Pagi Demi Persiapan Tumbuh Kembang Anak
Untuk Menekan Kasus Kenakalan Remaja, Dedi Mulyadi Akan Terapkan Jam Malam Bagi Pelajar Berlaku Mulai Juni 2025
Setelah Jam Malam Anak Sekolah, Terbit Larangan Guru Kasih PR untuk Siswa di Jabar