• Senin, 22 Desember 2025

Dedi Mulyadi Instruksikan Sekolah di Jawa Barat Kompak Masuk Senin-Jumat Jam 6 Pagi Demi Persiapan Tumbuh Kembang Anak

Photo Author
- Sabtu, 31 Mei 2025 | 22:00 WIB
Dedi Mulyadi instruksikan sekolah di Jawa Barat serentak masuk jam 6 pagi
Dedi Mulyadi instruksikan sekolah di Jawa Barat serentak masuk jam 6 pagi

SURATDOKTER.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan arahan baru terkait jadwal sekolah bagi seluruh pelajar di wilayahnya.

Ia menginginkan agar kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar hingga menengah dilakukan hanya pada hari Senin sampai Jumat, dengan waktu masuk yang dimajukan menjadi pukul 06.00 pagi.

Langkah ini bukan sekadar penyesuaian administratif. Gubernur yang akrab disapa KDM ini menekankan bahwa kebijakan tersebut dirancang untuk mendukung fase penting dalam proses tumbuh kembang generasi muda.

Baca Juga: Dedi Mulyani Usulkan Wajib Vasektomi Bagi Penerima Bansos

Menurutnya, penyeragaman jadwal sekolah di seluruh Jawa Barat akan memberikan struktur yang lebih stabil, sekaligus memberi ruang istirahat cukup bagi anak-anak pada akhir pekan.

Dalam pelaksanaannya, KDM mengajak seluruh Bupati dan Wali Kota untuk menyelaraskan hari sekolah, yang saat ini masih berbeda-beda antar jenjang pendidikan.

Ia mencontohkan bahwa saat ini siswa SMA umumnya hanya belajar sampai hari Jumat, sedangkan siswa SMP masih ada yang masuk hingga Sabtu. Untuk itu, ia berharap seluruh jenjang bisa mengikuti pola yang sama: sekolah dari Senin sampai Jumat, dan libur penuh di akhir pekan.

Menariknya, jam belajar pun dirancang dimulai lebih pagi, yakni pukul 06.00 WIB. Kebiasaan ini sebenarnya sudah pernah diterapkan KDM saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, di mana para siswa memulai hari lebih awal dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sebelum siang menjelang.

Ia menilai, waktu pagi adalah saat terbaik bagi otak untuk menyerap pengetahuan baru, karena tubuh masih dalam kondisi segar dan pikiran belum terbebani oleh berbagai hal.

Dari sisi kesehatan anak, pendekatan ini bisa memberi dampak positif apabila diimbangi dengan pola tidur dan aktivitas fisik yang sehat.

Anak-anak yang tidur cukup di malam hari dan terbiasa bangun pagi memiliki peluang lebih besar untuk menjalani hari dengan energi yang stabil dan suasana hati yang baik.

Hal ini tentu dapat membantu meningkatkan konsentrasi saat belajar, serta memperkuat fondasi tumbuh kembang yang seimbang secara fisik dan mental.

Namun, tentu saja keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada kesiapan banyak pihak. Orang tua, guru, dan sekolah perlu bekerja sama untuk menyesuaikan rutinitas harian anak agar tidak mengalami kekurangan istirahat.

Tidur yang terlalu larut bisa menjadi penghambat utama bila siswa dipaksa bangun dini hari tanpa cukup waktu tidur, sehingga dapat menurunkan produktivitas dan bahkan memengaruhi daya tahan tubuh anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Kemenkes, WHO, Riset Tim Suratdokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X