Untuk periode pertama pelaksanaan MBG, target penerima manfaat ditetapkan sebanyak 3 juta orang, yang berlangsung dari Januari hingga April 2025.
Selanjutnya, pada periode kedua yang berlangsung dari April hingga Agustus, target penerima meningkat menjadi 6 juta orang.
Hingga akhir tahun, jumlah penerima manfaat diharapkan mencapai 15 juta orang, dengan anggaran awal sebesar Rp71 triliun sebelum terkena pemotongan anggaran.
Dalam upaya memperluas cakupan program, Presiden Prabowo Subianto sempat meminta perhitungan tambahan anggaran guna mempercepat realisasi target 89 juta penerima manfaat.
Berdasarkan perhitungan BGN, tambahan dana yang dibutuhkan mencapai Rp100 triliun. Namun, pemerintah juga melakukan efisiensi anggaran, yang berdampak pada pengurangan Rp200,2 miliar dari total dana MBG.
Meski ada pemotongan, Kepala BGN memastikan bahwa program ini akan tetap berjalan sesuai rencana dan tidak akan mengalami gangguan. Fokus utama tetap pada pemerataan akses gizi bagi seluruh penerima manfaat yang telah didata.
Program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal pemenuhan gizi. Meskipun menghadapi tantangan dan penolakan di beberapa daerah, pemerintah tetap berkomitmen menjalankan program ini dengan prinsip bahwa setiap anak berhak mendapatkan gizi yang seimbang, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau status sosial.
Dengan adanya dukungan anggaran dan pengelolaan yang efektif, diharapkan program ini bisa membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas.***
Artikel Terkait
Simak Jadwal Program Makanan Bergizi Gratis untuk PAUD hingga SMA di Tahun 2025
Wapres Gibran Sebut Makan Bergizi Gratis Sudah Banyak Ditagih Rakyat Sebelum Pelantikan, Sekarang Harapannya MBG Bisa Segera Merata
Siswi SMA Sketsa Wajah Prabowo Karena Terharu Dengan Program Makan Siang Bergizi Gratis
8 Siswa di Sumsel Dilarikan ke Puskesmas Setelah Keracunan Makan Bergizi Gratis
Sejumlah Kasus Keracunan Makanan Akibat Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Tahun 2025