Namun, upaya ini harus diimbangi dengan edukasi kepada produsen dan konsumen mengenai pentingnya menjaga kadar garam dalam makanan.
Para ahli kesehatan mengingatkan bahwa pengurangan konsumsi garam harus dilakukan secara bertahap.
Perubahan mendadak dalam pola makan dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan resistensi dari masyarakat.
Oleh karena itu, pendekatan yang lebih realistis dan berkelanjutan diperlukan, seperti mengurangi penggunaan garam dalam masakan rumah dan memilih produk dengan kandungan garam lebih rendah.
Baca Juga: Tahukah Kamu Bahwa Apel Bisa Menjadi Makanan Pengganti yang Lebih Sehat Daripada Roti Putih
Selain itu, peningkatan kesadaran akan alternatif bumbu dan rempah-rempah sebagai pengganti garam dapat menjadi solusi.
Penggunaan rempah alami tidak hanya menambah cita rasa pada masakan, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan.
Edukasi mengenai hal ini perlu diperluas agar masyarakat dapat menikmati makanan lezat tanpa harus mengandalkan garam berlebih.
Kerja sama antara pemerintah, industri makanan, dan masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah ini.
Industri diharapkan dapat berinovasi dengan menghadirkan produk-produk rendah garam tanpa mengorbankan rasa.
Sementara itu, masyarakat diharapkan lebih proaktif dalam memilih dan mengonsumsi makanan yang sehat.***
Artikel Terkait
Tidak Hanya Gula, Garam juga Bisa Memicu Diabetes Tipe 2
Air Garam Jadi Obat Sakit Gigi? Simak Faktanya!
Mitos atau Fakta Berkumur Air Garam Dapat Menyembuhkan Sakit Tenggorokan?
8 Cara Alami dan Efektif Atasi Radang Tenggorokan saat Puasa, Salah Satunya dengan Garam
Kenali Tanda-tanda Anda Mengonsumsi Garam secara Berlebihan yang Berbahaya bagi Tubuh