Kenali Tanda-tanda Anda Mengonsumsi Garam secara Berlebihan yang Berbahaya bagi Tubuh

SURATDOKTER.com - Garam memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh karena memiliki banyak manfaat positif, seperti menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur tekanan darah, dan mendukung kontraksi otot.

Namun, penting untuk diketahui bahwa mengonsumsi garam secara berlebihan dapat sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Garam yang mengandung sodium memang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia.

Mineral yang terkandung dalam garam memiliki manfaat dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh, menjaga transmisi saraf, dan kontraksi otot.

Banyak orang menyukai makanan yang asin, dan hal ini wajar. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa otak merespons sodium yang masuk ke dalam tubuh dengan cara yang mirip dengan zat nikotin.Sehingga dapat menimbulkan efek kecanduan.

Oleh karena itu, disarankan untuk segera mengurangi konsumsi garam jika mengalami tanda-tandanya. 

Baca Juga: Kenali Penyebab Vertigo dan Cara Mengatasinya

Tanda-tanda Anda Mengonsumsi Garam Berlebihan

1. Sering Mengeluarkan Urin

Tanda awal dari tubuh yang mengonsumsi garam berlebihan adalah sering buang air kecil.

Konsumsi garam yang berlebihan akan membuat ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan garam melalui urine.

Karena itu, jika kamu mengonsumsi garam secara berlebihan, frekuensi buang air kecil kamu akan meningkat.

2. Sering Merasa Haus

Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak sodium, seperti keripik, pizza, atau saus spaghetti, dapat menyebabkan rasa haus yang lebih cepat.

Hal ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh akibat sodium, sehingga penting bagi kita untuk minum banyak air. Jika kamu sering merasa haus, kemungkinan tubuhmu sudah kelebihan garam.

3. Adanya Kantung Mata

Mengonsumsi garam secara berlebihan dapat mengakibatkan retensi cairan yang dapat menyebabkan pembengkakan di wajah dan tubuh.

Pembengkakan di area wajah sering terjadi di pagi hari dan kulit di sekitar mata yang tipis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pembengkakan.