SURATDOKTER.com - Masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Murray, Victoria, serta wilayah sekitarnya, kini diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.
Virus ensefalitis Jepang, yang berpotensi mematikan, telah terdeteksi pada seorang penduduk di wilayah Victoria utara, menandai temuan pertama di Australia sejak 2022.
Hal ini memicu peringatan dari Departemen Kesehatan setempat, mengingat potensi ancaman yang semakin tinggi dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Pemerintah Malaysia Lakukan Studi Banding ke Kalimantan Tidur Mengenai Pemberantasan Nyamuk DBD
Ensefalitis Jepang adalah penyakit yang disebabkan oleh virus flavivirus, yang juga terkait dengan demam berdarah dan demam kuning.
Virus ini umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Meskipun banyak orang yang terpapar virus ini tidak menunjukkan gejala, beberapa orang bisa mengalami sakit parah dengan gejala seperti demam tinggi, muntah, dan sakit kepala.
Dalam kasus yang lebih serius, pasien dapat menderita kejang, kelumpuhan, atau bahkan kehilangan nyawa.
Temuan ini menunjukkan bahwa virus ensefalitis Jepang mungkin sedang beredar di wilayah Victoria utara, terutama di sepanjang Sungai Murray.
Peringatan ini juga meliputi pengawasan yang dilakukan terhadap populasi nyamuk dan babi hutan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Waspada! Demam Babi Afrika Sudah Masuk ke 32 Provinsi di Indonesia
Ini merupakan langkah penting untuk mengidentifikasi daerah yang berisiko tinggi dan mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Seiring dengan meningkatnya suhu dan kelembapan di musim panas, populasi nyamuk diperkirakan akan meningkat, sehingga meningkatkan risiko penyebaran virus.
Masyarakat di wilayah berisiko tinggi diminta untuk mengambil langkah pencegahan ekstra, seperti menggunakan obat nyamuk pada kulit yang terbuka, mengenakan pakaian panjang, dan memastikan tempat tinggal, termasuk tenda, dilengkapi dengan jaring nyamuk.
Langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi potensi gigitan nyamuk yang terinfeksi dan mencegah penyebaran penyakit.
Artikel Terkait
Warga Jakarta Timur Berisiko Didenda 50 Juta Jika Rumahnya Ditemukan Jentik Nyamuk DBD atau Demam Berdarah
Warga DKI Jakarta Perlu Siaga Agar Tidak Ada Jentik Nyamuk DBD di rumah atau Satpol PP Beri Denda 50 Juta
Trik Ampuh Mengusir Nyamuk di Rumah dengan Bahan Alami
4 Oktober 2024: Sejumlah Nyamuk Wolbachia Akan Dilepaskan di Jakarta Barat
Pemerintah Malaysia Lakukan Studi Banding ke Kalimantan Tidur Mengenai Pemberantasan Nyamuk DBD