SURATDOKTER.com - BPJS Kesehatan menghadapi risiko serius berupa gagal bayar pada tahun 2026 jika tidak ada langkah perbaikan keuangan yang signifikan.
Ketimpangan antara jumlah pemasukan dari premi dengan besarnya pengeluaran klaim menjadi ancaman utama bagi stabilitas finansial lembaga ini.
Situasi ini telah terlihat sejak 2023, di mana ketidakseimbangan antara pemasukan dari premi dan pengeluaran untuk layanan kesehatan terus meningkat.
Menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, lembaga ini berencana melakukan sejumlah penyesuaian pada 2025 untuk mencegah kemungkinan gagal bayar.
Simulasi Gagal Bayar
Kondisi keuangan BPJS Kesehatan menunjukkan adanya potensi defisit serius. Proyeksi menunjukkan bahwa jika pengeluaran untuk klaim dan pelayanan kesehatan tetap tumbuh antara 10-15% per tahun, maka pada 2026 BPJS Kesehatan akan membutuhkan lebih dari Rp200 triliun untuk menutup semua biaya tersebut.
Di sisi lain, pemasukan dari premi diperkirakan hanya akan tumbuh sekitar 5% per tahun, sehingga pada 2026, pendapatan total mungkin hanya mencapai Rp180 triliun. Dengan demikian, BPJS akan mengalami defisit sekitar Rp20 triliun.
Lebih lanjut, tantangan keuangan ini diperparah oleh beberapa faktor, seperti dominasi peserta dari kelas 3 yang jumlahnya mencapai 70% dari total peserta BPJS Kesehatan.
Tingginya peserta di kelas ini, yang memiliki premi lebih rendah, tidak cukup menutupi besarnya biaya yang dibutuhkan.
Selain itu, banyaknya kasus penyakit kronis di masyarakat serta utang premi dari pemerintah daerah turut berkontribusi terhadap ketimpangan ini.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Lakukan Uji Coba Konsultasi Kesehatan Online Lewat Video
Beberapa Solusi Alternatif Cegah Gagal Bayar
Untuk menghadapi ancaman gagal bayar, BPJS Kesehatan dan pemerintah perlu mencari solusi yang tidak hanya bergantung pada kenaikan premi, yang dapat menjadi beban bagi masyarakat. Berikut sejumlah alternatif solusi yang dapat dipertimbangkan:
1. Optimalisasi Dana Investasi
BPJS Kesehatan mempunyai sejumlah dana cadangan yang sekarang sedang diinvestasikan pada instrumen keuangan tertentu. Dengan mengarahkan dana investasi ini ke sektor yang lebih menguntungkan, tetapi tetap aman, BPJS dapat memperoleh pendapatan tambahan tanpa harus menaikkan premi.
Artikel Terkait
2 RS di Tegal Diputus Sebagai Mitra BPJS Kesehatan Diduga Karena Ajukan Klaim Fiktif Hingga Milyaran
Begini Imbas Diputusnya 2 RS di Tegal Sebagai Mitra BPJS Kesehatan Terhadap Pasien JKN
BPJS Kesehatan Launching Buku Saku Mengenai Terapi Hemofilia
Muncul Tulisan Denda Pelayanan Pada Akun BPJS Kesehatan Anda? Ini Artinya!
BPJS Kesehatan Lakukan Uji Coba Konsultasi Kesehatan Online Lewat Video