SURATDOKTER.com - Program “mobil curhat” yang diinisiasi Ridwan Kamil, calon gubernur Jakarta, menarik perhatian publik. Program ini bertujuan menyediakan layanan konsultasi keliling guna mendukung kesehatan mental warga Jakarta.
Inisiatif ini muncul karena tingginya angka stres di kalangan warga perkotaan, termasuk di Jakarta, sehingga Ridwan Kamil berharap mobil curhat bisa menjadi sarana bagi masyarakat untuk mencurahkan perasaan mereka.
Menurut Ridwan Kamil, pemerintah perlu hadir untuk membantu warga dalam menangani kesehatan mental mereka. Ia mengusulkan bentuk layanan curhat berupa aplikasi online dan juga mobil keliling yang disebut “mobil curhat.”
Baca Juga: Obsesive Love Disorder, Curhat Seorang Wanita yang Diteror Teman Sekelas Selama 10 Tahun
Mobil ini direncanakan akan dilengkapi dengan konselor dan psikiater yang bisa mendatangi langsung warga yang membutuhkan konsultasi. Ridwan Kamil juga menjelaskan bahwa mobil ini akan didesain dengan warna yang menarik, seperti pink, agar terasa ramah bagi generasi muda.
Inisiatif ini mendapat beragam tanggapan. Di media sosial, beberapa orang menganggap bahwa mobil curhat mungkin tidak cukup untuk mengatasi persoalan mental secara menyeluruh.
Psikiater dr. Lahargo Kembaren, SpKJ menyatakan bahwa kesehatan mental masyarakat harus ditangani melalui pendekatan komprehensif, termasuk penguatan mental, pengurangan stresor, serta peningkatan dukungan sosial.
Ia mengapresiasi berbagai bentuk layanan, seperti hotline, aplikasi, dan mobil curhat sebagai bentuk dukungan awal.
Namun, ia menambahkan bahwa penanganan kesehatan mental memerlukan proses identifikasi, skrining, dan rujukan ke profesional bila diperlukan.
Baca Juga: Viral Istilah Jam Koma di Kalangan Gen Z: Ini Kata Psikolog!
Psikolog klinis dan pendiri Cup of Stories, Fitri Jayanthi, menyebutkan bahwa program mobil curhat bisa membantu memperluas akses konsultasi psikologis, khususnya bagi mereka yang sulit mendatangi layanan kesehatan mental.
Namun, menurut Fitri, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kualitas layanan yang diberikan serta respons masyarakat dalam menggunakan fasilitas tersebut.
Ia juga menekankan bahwa kesehatan mental perlu mendapat perhatian yang sama seriusnya dengan kesehatan fisik, sehingga akses layanan kesehatan mental yang terjangkau harus diutamakan.
Fitri mengamati bahwa banyak warga sering kali melampiaskan kepenatan melalui media sosial, namun menyalurkan emosi di media sosial tidak selalu efektif dalam menyelesaikan masalah.
Artikel Terkait
Curhat di Medsos, Hasyakyla Kecewa Berobat di Rumah Sakit Premier Bintaro Saat Demam 38°
Obsesive Love Disorder, Curhat Seorang Wanita yang Diteror Teman Sekelas Selama 10 Tahun
Viral: Dikatain Petugas, Pasien BPJS Curhat di Facebook
Viral! Perusahaan Ramai Memecat Generasi Gen Z: Ini Kata Psikolog
Viral Istilah Jam Koma di Kalangan Gen Z: Ini Kata Psikolog!
Sering Cekcok Dengan Mertua? Ini Tips Dari Psikolog Untuk Mengatasinya