• Senin, 22 Desember 2025

Pernah Gagap Saat Kecil, Jadi Gejala yang Diabaikan Bruce Willis Hingga Akhirnya Alami Dementia

Photo Author
- Sabtu, 9 November 2024 | 17:03 WIB
Bruce Willis
Bruce Willis

SURATDOKTER.com - Bruce Willis, aktor yang dikenal melalui film ikonik seperti Die Hard, harus mengakhiri karier panjangnya pada Maret 2022 setelah didiagnosis menderita afasia.

Tak lama kemudian, keluarganya mengungkapkan bahwa Bruce ternyata juga mengalami demensia frontotemporal (FTD).

Diagnosis ini menjelaskan berbagai gejala yang sebenarnya sudah terlihat jauh sebelum pengumuman resmi, namun kerap dianggap sebagai bagian dari gangguan gagap yang sudah dialaminya sejak kecil.

Baca Juga: Amnesia vs Demensia: Kondisi Hilang Ingatan yang Ternyata Berbeda

Saat kecil, Bruce mengalami kegagapan yang cukup parah. Kondisi ini membuatnya kerap kesulitan berbicara dengan lancar. Namun, ia menemukan cara untuk mengatasi kegagapannya melalui kelas akting.

Berkat seorang guru teater yang memperkenalkannya pada dunia akting, Bruce menemukan bahwa ia mampu menghafal naskah dan mengucapkannya tanpa gagap.

Temuan ini tidak hanya membantu Bruce mengatasi kegagapannya, tetapi juga mendorongnya untuk menekuni karier di dunia seni peran.

Kelas tersebut membuka jalannya menuju ketenaran dan menjadikannya salah satu bintang Hollywood paling berpengaruh.

Setelah bertahun-tahun sukses di dunia hiburan, Bruce mulai menunjukkan gejala-gejala yang tidak biasa.

Baca Juga: Tak hanya lansia, Waspadai Gejala Demensia pada Anak Sejak Dini

Istrinya, Emma Heming Willis, menjelaskan bahwa tanda awal perubahan tersebut terlihat dari cara berbicaranya.

Ia mengungkapkan bahwa perubahan bahasa yang dialami Bruce sempat dianggap sebagai bentuk kegagapan yang biasa dialaminya sejak kecil, dan tidak disadari sebagai bagian dari gangguan yang lebih serius.

FTD, jenis demensia yang diderita Bruce, merupakan kondisi yang menyerang lobus frontal dan temporal otak, yang mengendalikan perilaku, emosi, dan kemampuan berkomunikasi.

Akibat kerusakan neuron pada bagian otak tersebut, FTD dapat menyebabkan perilaku yang tidak lazim, kesulitan berkomunikasi, hingga gangguan fisik seperti berjalan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: yahoo.com, Detik

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X