Menyusul diagnosisnya, Dr. Juyia menjalani kemoterapi selama enam bulan. Meski demikian, ia tetap bekerja selama masa perawatan, dengan alasan bahwa membantu pasien-pasiennya bisa menjadi semacam terapi bagi dirinya.
Pada Maret tahun berikutnya, ia menjalani operasi kedua untuk mengangkat tumor yang tidak aktif, dan pada April, hasil tes menunjukkan bahwa tubuhnya sudah tidak memiliki bukti adanya penyakit.
Pengalamannya ini membuat Dr. Juyia ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengenali tanda-tanda peringatan dini, khususnya bagi mereka yang lebih muda.
Ia mengingatkan bahwa gejala seperti kelelahan yang berkepanjangan dan sensasi berat di panggul tidak boleh diabaikan, karena bisa jadi itu adalah sinyal awal dari kondisi yang lebih serius.
Baca Juga: Badan Terasa Tidak Enak Karena Usus Kotor: 8 Cara Detok yang Benar
Di Inggris sendiri, pemeriksaan kanker usus besar mulai diperluas untuk mencakup orang-orang berusia 50 tahun ke atas, dengan rentang usia berbeda di tiap negara bagian.
Melalui pengalaman yang mengubah hidupnya, Dr. Juyia berpesan agar orang lebih memperhatikan perubahan kecil pada tubuh mereka, terutama yang berlangsung dalam jangka waktu lama dan tanpa sebab yang jelas.***
Artikel Terkait
Brian Place Kaget: Bagaimana Mungkin Seorang Pria Terkena Kanker Payudara!
Kabar Duka: Artis dan Penyanyi Senior Dina Mariana Meninggal Dunia Setelah Berjuang Malawan Kanker Dinding Rahim dan Gangguan Pencernaan
Pria 31 Tahun Ini Datang ke Dokter Dengan Keluhan Suara Serak, Namun Didiagnosa Terkena Kanker Tenggorokan!
Aktor James Van Der Beek Kena Kanker Kolorektal
Mengenal Kanker Kolorektal atau Kanker Usus Besar: Gejala Hingga Penanganannya