• Senin, 22 Desember 2025

Kaget Dimarahi Bos di Kantor, Tubuh Wanita Cina Ini Mendadak Kaku Seperti Kayu

Photo Author
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:00 WIB
Ilustrasi patung kayu wanita
Ilustrasi patung kayu wanita

SURATDOKTER.com - Seorang wanita berusia 20-an dari Provinsi Henan, China, mengalami kondisi yang mengejutkan setelah dimarahi oleh atasannya.

Wanita yang diketahui bernama Li tiba-tiba menjadi tidak responsif dan tidak dapat bergerak, berbicara, atau bahkan makan dan minum. Peristiwa ini terjadi sekitar sebulan setelah Li ditegur oleh pimpinan timnya.

Kondisi Li semakin memburuk, dengan gejala yang membuat kepalanya dapat tergantung jika bantal di bawahnya diangkat.

Keluarganya selalu mendampinginya, membantu dalam kegiatan sehari-hari, termasuk mengingatkannya untuk pergi ke toilet. Hal ini menunjukkan betapa parahnya dampak psikologis yang dialaminya.

Baca Juga: Dara The Virgin Akui Stress dan Kena Gangguan Hormon: Keluar ASI Meski Belum Melahirkan

Dokter yang merawat Li di Zhengzhou Eighth People's Hospital menjelaskan bahwa Li mengalami pingsan katatonik, sebuah gejala depresi yang membuat seseorang tidak mampu bergerak atau merespons rangsangan.

Menurut dokter, Li memiliki kepribadian yang tertutup dan kesulitan untuk membuka diri kepada orang lain, yang berkontribusi pada kondisi mentalnya yang memburuk.

Dalam penjelasannya, dokter juga mengungkapkan bahwa katatonia adalah gangguan psikomotorik yang berhubungan dengan fungsi mental dan gerakan.

Gejala yang ditunjukkan oleh Li termasuk ketidakmampuan untuk bergerak dan berbicara, yang bisa muncul sebagai respons terhadap stres emosional yang dialaminya.

Kasus Li menarik perhatian banyak orang di media sosial. Banyak pengguna menyuarakan kepedulian dan empati terhadap kondisi yang dialaminya.

Beberapa di antaranya berpendapat bahwa jika pekerjaan terlalu menuntut, lebih baik untuk mencari alternatif daripada menderita dalam kesunyian.

Baca Juga: Stress Pengaruhi Pigmen: Rambut Jadi Cepat Beruban?

Pengguna lainnya juga menyampaikan bahwa mereka merasakan tekanan serupa di tempat kerja tetapi merasa terjebak karena sulitnya mencari pekerjaan baru.

Dari hasil survei yang dilakukan oleh Chinese Psychological Society, ditemukan bahwa hingga 4,8 persen karyawan di China mengalami depresi terkait pekerjaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: tribun, Detik

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X