• Senin, 22 Desember 2025

Viral Bullying Dokter Malaysia yang Berujung Kematian!

Photo Author
- Senin, 28 Oktober 2024 | 17:35 WIB
Ilustrasi bullying dokter
Ilustrasi bullying dokter

SURATDOKTER.com - Kematian seorang dokter muda di Malaysia, Tay Tien Yaa, telah menjadi perhatian luas masyarakat.

Tay menjabat sebagai pemimpin Unit Patologi Kimia di Rumah Sakit Lahad Datu, ditemukan tidak bernyawa pada 29 Agustus 2024.

Keluarganya menduga kematiannya terkait dengan perundungan yang dilakukan oleh seniornya di tempat kerja. Kasus ini mulai mencuat setelah saudara laki-laki Tay mengunggah cerita di media sosial, mengaitkan kematian tersebut dengan tindakan bullying di lingkungan kerja rumah sakit.

Tidak hanya kematian Tay, laporan mengenai perundungan di kalangan tenaga medis juga menjadi sorotan di Malaysia.

Baca Juga: Kasus Bully Merajalela! Siswi di Cimahi Bunuh Diri Karena Depresi di Bully 3 Tahun!

Kasus serupa juga terjadi di Rumah Sakit Umum Penang yaitu ketika seorang perawat bunuh diri akibat perundungan yang ia alami.

Lingkungan kerja yang penuh tekanan dan beban kerja berlebih menjadi faktor yang sering kali memicu tindakan perundungan dalam sistem layanan kesehatan di Malaysia.

Menanggapi kasus ini, Kementerian Kesehatan Malaysia segera mengambil langkah tegas. Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr. Dzulkefly Ahmad menyatakan bahwa kementeriannya akan menginvestigasi kasus kematian Tay dan memperluas penyelidikan ke fasilitas kesehatan lainnya yang melaporkan adanya kasus perundungan.

Pemerintah Malaysia juga membentuk satuan tugas independen yang dipimpin oleh Borhan Dolah, mantan Direktur Jenderal Layanan Publik, serta melibatkan sejumlah pakar, termasuk Profesor Dr. Siti Hamisah Tapsir dan Profesor Emeritus Dr. Looi Lai Meng.

Baca Juga: Dokter Sumsel Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri Saat Pasien Masih Antri Berobat

Dr. Dzulkefly Ahmad menegaskan, kementeriannya berkomitmen untuk menangani permasalahan perundungan ini dengan transparan.

Temuan investigasi nantinya akan dipublikasikan demi memastikan akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat.

Menurutnya, pendekatan transparan ini penting untuk memastikan bahwa kasus serupa tidak terulang di masa depan dan memberikan keadilan bagi para korban perundungan.

Dalam upaya pencegahan, Kementerian Kesehatan Malaysia melalui Pusat Keunggulan Nasional untuk Kesehatan Mental (NCEMH) juga mengeluarkan pedoman penanganan perundungan di tempat kerja bagi staf medis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Detik

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X