• Senin, 22 Desember 2025

Viral Tornado Pertama di Indonesia, Apa Bedanya Dengan Angin Puting Beliung? Ini Penjelasannya

Photo Author
- Kamis, 22 Februari 2024 | 20:50 WIB
Ilustrasi Tornado (51581)
Ilustrasi Tornado (51581)

Puting beliung adalah sebutan lokal untuk tornado dengan skala kecil yang terjadi di Indonesia.

Secara visual, angin puting beliung adalah fenomena angin kencang yang berputar kencang menyerupai belalai dan dapat menimbulkan kerusakan di sekelilingnya.

Angin puting beliung juga terbentuk dari sistem awan Comulonimbus yang berkarakter dapat menimbulkan cuaca ekstrim. Namun hal itu juga bergantung dari kondisi labilitas atmosfer.

Angin puting beliung dapat terjadi dalam durasi sekitar 5-10 menit, dengan kecepatan 56 kilometer per jam.

Umumnya, Angin puting beliung lebih sering terjadi saat peralihan musim dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi saat musim hujan.

Sedangkan pada Tornado, bergerak pada arah thunderstorm dengan radius gerakan yang diameternya mencapai ratusan kilometer.

Tornado bisa terbentuk karena adanya perbedaan suhu udara, atau karena berat udara di suatu wilayah bertepatan dengan mesosiklon.

Mesosiklon adalah wilayah udara yang berputar secara cepat dengan diameter 2-10 kilometer yang ada didalam awan cumolonimbus.

Baca Juga: Waspada Gejala Angin Duduk! Kenali Penyebab dan Pertolongan Pertama

Sebelum terjadinya tornado, biasanya ada hujan es di sekitar wilayah. Langit juga berubah mendung dan menghitam.

Struktur angin yang terjadi di Kawasan Rancaekek sangat mirip dengan tornado yang biasa terjadi di Amerika Serikat.

Tornado juga memiliki kecepatan hingga 70 kilometer per jam dengan durasi hingga lebih dari 1 jam.

Tornado dapat menimbulkan kerusakan yang lebih parah dibandingkan angin puting beliung.

Bahkan, tornado juga bisa memutarbalikkan kendaraan, menghancurkan jembatan dan kereta api, serta menelan air dari dalam sungai.

Peristiwa yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Barat tersebut menjadi extreme event.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dewi Wijayanti

Sumber: BMKG, Riset Tim Suratdokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X