• Senin, 22 Desember 2025

Ditolak Bidan, Seorang Ibu dari Jawa Timur Harus Berjuang Melahirkan di Pinggir Jalan

Photo Author
- Kamis, 21 Desember 2023 | 19:16 WIB
ilustrasi bayi lahir di jalan (freepik.com/@rawpixel.com)
ilustrasi bayi lahir di jalan (freepik.com/@rawpixel.com)

Meski keluarga memilih pulang tanpa dirawat di Puskesmas, keduanya dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Ini 10 Masalah Ibu Menyusui yang Sering Terjadi, Simak Penyebab dan Cara Mengatasi

Respons Dinkes dan Upaya Mencegah Kejadian Serupa

Dr. Hendro menegaskan bahwa kejadian tersebut bukanlah penelantaran pasien, melainkan situasi darurat yang diatasi dengan bantuan bidan desa.

Ia menekankan bahwa seorang bidan tidak perlu menunjukkan SIP untuk menangani pasien dalam kondisi gawat darurat, karena dokumen tersebut hanya untuk keperluan administrasi.

Dalam upayanya mencegah kejadian serupa di masa depan, dr.

Hendro berencana untuk berkoordinasi dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Ia ingin mengetahui alasan di balik tindakan bidan yang menolak menangani ibu melahirkan dalam situasi darurat.

Jika perlu, kasus ini akan dibawa ke organisasi profesi sebagai langkah preventif, karena menurutnya, tidak ada alasan bagi bidan untuk menolak menolong pasien gawat darurat.

Ini merupakan langkah penting dalam memastikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas untuk masyarakat Kabupaten Jember.

Kematian ibu hamil dan bayi merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat yang sangat kritis.

Sayangnya, dalam tiga tahun terakhir, Indonesia mengalami peningkatan yang tajam dalam angka kematian ini.

Kendati demikian, keadaan yang lebih memprihatinkan adalah kenyataan bahwa sejumlah ibu hamil mengalami penolakan ketika mencari bantuan di rumah sakit, meskipun sedang menghadapi kondisi kritis.

Kenaikan Kematian Ibu Hamil dan Bayi di Indonesia

Data statistik menunjukkan bahwa tingkat kematian ibu hamil dan bayi di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Faktor-faktor seperti akses terbatas terhadap layanan kesehatan berkualitas, kurangnya pemahaman tentang perawatan prenatal, dan kondisi sosial-ekonomi yang sulit menjadi kontributor utama terhadap situasi ini.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: twitter @REPORT_ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X