SURATDOKTER.com - Kentang bertunas sering dianggap masih bisa dikonsumsi setelah tunasnya dipotong.
Namun, di balik itu ada risiko keracunan akibat senyawa solanin yang meningkat seiring proses pertunasan. Keracunan solanin bukanlah hal yang bisa disepelekan, karena dapat menimbulkan gejala serius, terutama bila jumlah yang masuk ke tubuh cukup banyak.
Baca Juga: Nasi Atau Kentang: Manakah Pilihan Terbaik Untuk Kesehatan Anda
Apa Itu Solanin dan Mengapa Berbahaya?
Solanin adalah senyawa alami dari kelompok glikoalkaloid yang terdapat pada kentang, terutama di bagian kulit, tunas, dan area yang berubah warna menjadi hijau.
Fungsinya bagi tanaman adalah sebagai pelindung dari serangga dan hama. Namun, bagi manusia, paparan solanin dalam jumlah tinggi bisa menjadi racun.
Senyawa ini tahan terhadap panas, sehingga proses memasak seperti merebus atau menggoreng tidak sepenuhnya menghilangkannya. Inilah sebabnya kentang bertunas atau kentang hijau tetap berbahaya walau sudah dimasak.
Gejala Keracunan Solanin
Keracunan solanin biasanya muncul dalam hitungan jam setelah mengonsumsi kentang bertunas atau hijau.
Tingkat keparahannya bergantung pada jumlah solanin yang tertelan dan kondisi tubuh masing-masing orang. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Gangguan pencernaan: mual, muntah, sakit perut, diare.
- Keluhan saraf: sakit kepala, pusing, sensasi kebas atau kesemutan.
- Gangguan pernapasan dan jantung: pada kasus berat bisa menyebabkan sesak napas, penurunan tekanan darah, bahkan gangguan irama jantung.
- Gejala tambahan: rasa pahit yang kuat di mulut setelah makan kentang yang bermasalah.
Pada anak-anak dan lansia, gejalanya bisa lebih cepat muncul dan lebih parah karena daya tahan tubuh yang lebih lemah.
Baca Juga: Manfaat Kentang Bagi Kesehatan Jantung, Kenali Zat Anti Gizi di dalamnya!
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terjadi Keracunan Solanin?
Langkah pertolongan pertama sangat penting untuk mencegah kondisi semakin buruk:
- Segera hentikan konsumsi kentang yang dicurigai menjadi penyebab.
- Minum banyak air putih untuk membantu tubuh membuang racun melalui urin.
- Jangan memaksakan muntah tanpa petunjuk tenaga medis, karena bisa memperparah iritasi saluran pencernaan.
- Perhatikan tanda bahaya seperti muntah terus-menerus, diare parah, lemas, atau pusing hebat. Jika ini terjadi, segera bawa ke fasilitas kesehatan.
- Segera cari pertolongan medis, terutama bila anak-anak atau orang tua lanjut usia yang mengalami gejala. Dokter biasanya akan memberikan terapi cairan, obat pereda gejala, atau tindakan lain sesuai kondisi pasien.
Cara Pencegahan agar Terhindar dari Risiko
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Agar tidak sampai mengalami keracunan solanin, lakukan langkah berikut:
- Hindari mengonsumsi kentang yang sudah bertunas banyak atau berwarna hijau.
- Jika tunas hanya sedikit, potong bagian tersebut cukup tebal hingga bersih.
- Simpan kentang di tempat gelap, sejuk, dan kering agar tidak cepat bertunas.
- Jangan menyimpan kentang terlalu lama; gunakan dalam waktu wajar setelah membeli.
- Pisahkan kentang dari bawang karena gas dari bawang bisa mempercepat pertunasan.
Baca Juga: Hati-Hati! Makan Kentang yang Tidak Baik Bisa Berakibat Fatal
Keracunan solanin dari kentang bertunas atau hijau bisa menimbulkan gejala pencernaan hingga gangguan saraf. Mengenali tanda awal dan segera mencari pertolongan medis adalah langkah penting untuk mencegah dampak lebih serius.