• Senin, 22 Desember 2025

Benarkah Penderita Obesitas Lebih Mudah Mengantuk atau Tertidur? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Photo Author
- Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:41 WIB
Benarkah penderita obesitas lebih mudah mengantuk?
Benarkah penderita obesitas lebih mudah mengantuk?

Disfungsi hormon ini tidak hanya memicu rasa lapar berlebih, tetapi juga mengganggu ritme tidur. Produksi melatonin, hormon yang berperan dalam mengatur siklus tidur dan bangun, juga bisa ikut terganggu karena pola makan dan metabolisme yang tidak stabil. Akibatnya, penderita obesitas bisa merasa mengantuk lebih cepat, bahkan di waktu yang tidak semestinya.

Baca Juga: Fat Burner vs Fat Blocker: Mana yang Lebih Efektif atau Haruskah Digabungkan?

Beban Fisik dan Energi Tubuh

Tubuh dengan berat badan berlebih bekerja lebih keras untuk melakukan aktivitas sederhana. Misalnya, berjalan kaki atau naik tangga bisa menghabiskan energi lebih banyak daripada orang dengan berat badan normal. Ketika energi cepat terkuras, tubuh secara otomatis akan memunculkan rasa kantuk sebagai sinyal kelelahan.

Selain itu, peradangan ringan kronis yang terjadi pada penderita obesitas dapat mengganggu fungsi otak, termasuk pusat pengatur rasa kantuk.

Hal ini menjelaskan mengapa meskipun tidak sedang melakukan aktivitas berat, beberapa orang obesitas tetap merasa lelah dan ingin tidur.

Apakah Mudah Mengantuk Berarti Mudah Tertidur?

Menariknya, tidak semua penderita obesitas yang merasa mengantuk bisa langsung tidur dengan nyenyak. Beberapa justru mengalami insomnia atau tidur yang sangat dangkal.

Artinya, meskipun tubuh memberi sinyal ingin tidur, kualitas tidurnya tetap buruk, sehingga siklus kantuk-tertidur ini bisa menjadi lingkaran yang melelahkan.

Cara Mengatasi Rasa Kantuk pada Penderita Obesitas

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala mudah mengantuk, terutama disertai tidur yang tidak berkualitas, ada beberapa langkah sederhana yang bisa diterapkan:

  • Turunkan berat badan secara bertahap melalui pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur
  • Periksa kualitas tidur dengan berkonsultasi pada dokter, terutama jika dicurigai sleep apnea
  • Jangan mengonsumsi makanan secara berlebihan menjelang malam demi menjaga keseimbangan hormon pengatur tidur.
  • Usahakan tidur dan bangun di waktu yang konsisten setiap hari agar irama sirkadian tubuh tetap harmonis.
  • Batasi konsumsi kafein atau gula berlebih, terutama menjelang malam

Baca Juga: Protein Shake: Minuman Praktis Penambah Asupan Protein, Bermanfaat atau Berisiko?

Penderita obesitas memang cenderung lebih mudah merasa mengantuk, dan kondisi ini bukan tanpa sebab.

Gangguan tidur, disfungsi hormon, dan peningkatan beban fisik menjadi penyebab utama mengapa rasa kantuk lebih sering muncul.

Namun, bukan berarti ini tidak bisa diatasi. Dengan pemahaman yang tepat dan perbaikan pola hidup, kualitas tidur dan kewaspadaan di siang hari bisa kembali normal.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Sleep Foundation, NIH, Harvard Health

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

7 Buah yang Membantu Menaikkan Berat Badan Secara Sehat!

Minggu, 28 September 2025 | 01:08 WIB

Terpopuler

X