SURATDOKTER.com - Metanol adalah senyawa kimia beracun yang biasa ditemukan dalam cairan industri seperti antibeku dan pembersih kaca depan.
Zat ini tidak ditujukan untuk dikonsumsi manusia karena memiliki efek mematikan jika masuk ke dalam tubuh.
Meski terlihat dan terasa mirip alkohol, dampak metanol pada tubuh manusia sangat berbahaya, terutama jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Bagaimana Metanol Memengaruhi Tubuh
Saat metanol masuk ke tubuh, efek awalnya mirip dengan alkohol biasa. Konsumsi dalam jumlah kecil dapat membuat seseorang merasa mabuk dan tidak sehat.
Baca Juga: Remaja 19 Tahun Meninggal Karena Keracunan Metanol Saat Sedang Berlibur di Laos
Namun, kerusakan sebenarnya terjadi beberapa jam setelahnya ketika hati memecah metanol menjadi zat beracun seperti formaldehida, format, dan asam format. Zat-zat ini menumpuk di dalam tubuh dan menyerang saraf serta organ vital.
Efek serius dari paparan metanol termasuk kebutaan, koma, dan kematian. Salah satu area yang paling terpengaruh adalah otak, karena toksin ini menghentikan produksi energi dalam sel.
Mata juga sering kali menjadi sasaran utama, menyebabkan kebutaan permanen bagi banyak korban.
Risiko dan Faktor yang Memperburuk
Efek metanol bergantung pada dosis dan kemampuan tubuh seseorang untuk mengelola racun tersebut. Berat badan juga berperan penting; individu dengan berat badan lebih rendah biasanya lebih rentan terhadap dampak berbahaya.
Karena gejala awal keracunan metanol sering kali tidak spesifik, diagnosis sering terlambat. Hal ini memperburuk kondisi korban dan mengurangi peluang untuk pulih.
Dr. Knut Erik Hovda dari Médecins Sans Frontières menjelaskan bahwa banyak wisatawan dan tenaga kesehatan tidak menyadari bahaya ini, yang menyebabkan keterlambatan dalam mengenali gejalanya.
Penanganan Keracunan Metanol
Keracunan metanol merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan cepat. Salah satu pengobatan yang efektif adalah penggunaan etanol (alkohol biasa) sebagai penghambat kompetitif, yang memperlambat proses metabolisme metanol di hati. Ini memberi tubuh waktu untuk mengeluarkan metanol melalui paru-paru, ginjal, atau keringat.
Baca Juga: Anggota Band Tewas Setelah Pesta Miras di Surabaya: Dokter Ungkap Bahaya Metanol
Selain itu, metode dialisis dapat digunakan untuk membersihkan darah dari racun. Namun, keberhasilan pengobatan sangat bergantung pada seberapa cepat korban mendapatkan bantuan medis.
Artikel Terkait
Anggota Band Tewas Setelah Pesta Miras di Surabaya: Dokter Ungkap Bahaya Metanol
Puluhan Anak di Cianjur Keracunan Masal Usai Santap Nasi Box
Bahaya Minum Air Putih Terlalu Banyak: Dari Keracunan Hingga Kematian Mendadak! Kw utama : minum air berlebihan berbahaya
Wabah E.Coli di MC Donald Meluas: 75 Keracunan dan 1 Orang Meninggal
Jajanan Latiao Asal Cina Terkontaminasi Bakteri: Konsumen di 6 Daerah Indonesia Keracunan!