• Senin, 22 Desember 2025

Jajanan Latiao Asal Cina Terkontaminasi Bakteri: Konsumen di 6 Daerah Indonesia Keracunan!

Photo Author
- Minggu, 3 November 2024 | 05:00 WIB
Ilustrasi jajanan snack Latiao asal Cina
Ilustrasi jajanan snack Latiao asal Cina

SURATDOKTER.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara peredaran produk Latiao asal Cina di seluruh Indonesia.

Keputusan ini diambil setelah munculnya Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLBKP) yang melanda 6 daerah, termasuk Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, dan Pamekasan.

Kejadian ini mengkhawatirkan, mengingat keracunan tersebut mengancam kesehatan masyarakat.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengungkapkan hasil laboratorium yang menunjukkan adanya bakteri Bacillus cereus pada produk Latiao yang diuji.

Baca Juga: Wabah E.Coli di MC Donald Meluas: 75 Keracunan dan 1 Orang Meninggal

Bakteri ini dikenal dapat menyebabkan berbagai gejala keracunan, seperti mual, muntah, pusing, dan sakit perut.

Sejumlah korban yang terdiri dari siswa di SDN Cidadap I, Kecamatan Sukaraja, mengalami keracunan setelah mengonsumsi varian Latiao Strips dan Hot Spicy Latiru.

Dari 73 jenis produk Latiao yang beredar, BPOM menemukan empat produk terkontaminasi.

BPOM segera menginstruksikan importir untuk menarik dan memusnahkan produk tersebut guna mencegah dampak lebih lanjut. Selain itu, penjualan Latiao secara online di berbagai marketplace juga dihentikan.

BPOM bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memastikan kelancaran proses penarikan produk tersebut.

Baca Juga: Marak Beredar Anggur Muscat Terkontaminasi Pesida Berbahaya: BPN Bilang di Indonesia Aman!

BPOM juga meminta importir untuk memberikan laporan proses penarikan serta pemusnahan produk yang terkontaminasi.

Pengawasan terhadap produk pangan akan terus ditingkatkan, baik sebelum maupun sesudah produk beredar di masyarakat. BPOM juga menangguhkan registrasi dan izin impor Latiao hingga investigasi lebih lanjut dapat dilakukan.

Masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil, diingatkan untuk menghindari pangan olahan yang berpotensi berbahaya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Instagram, kompas

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X