SURATDOKTER.com - Masih ingat akan kasus yang menggemparkan Indonesia yaitu mengenai kematian seorang ibu dengan dua anak balitanya karena keracuan setelah mengkonsumsi tekur ikan buntal?
Ya, kasus ini cukup mengejutkan dan membuat warganet prihatin. Kejadian ini nyata terjadi di kecamatan Saparua, kabupaten Maluku Tengah pada bulan Maret 2024.
Pada Senin malam (4 Maret 2024) suami wanita itu sekaligus ayah dari kedua balita, menggoreng telur ikan buntal.
Lalu pada pagi harinya, istri dan dua anaknya memakan telur ikan buntal itu sebelum berangkat ke sungai.
Sekitar pukul 08.50 WIT ibu dan putrinya pergi ke sungai, sementara anak diam di rumah bersama dengan ayahnya.
Saat itu sempat mengeluh bahwa tubuhnya lemas, namun ayahnya berpikir mungkin itu hanya lemas biasa.
Lalu jam 09.40 WIT ibu dan putrinya dibawa pulang oleh warga setempat karena tubuh mereka lemas.
Si ibu sempat mengatakan kepada suaminya bahwa tenggorokannya sangat sakit dan dirinya merasa sangat lemas.
Melihat keadaan ibu dan dua anaknya ini begitu lemas maka warga sekitar langsung membawa mereka ke RSUD Saparua.
Mereka sempat mendapatkan pertolongan dari jam 10.00 hingga 12.00 WIB, namun sayangnya nyawa mereka tidak tertolong.
Suami korban menerima kematian istri dan kedua anaknya sebagai sebuah musibah dan menolak melakukan otopsi kepada jasad ibu dan dua anaknya
Mengapa Ikan Buntal Berbahaya untuk Dikonsumsi?
Ikan buntal atau fugu (ikan buntal) sebenarnya adalah makanan lezat yang populer di Jepang.
Namun ikan ini juga merupakan ikan yang sangat beracun dan racunnya sangat mematikan dikenal sebagai tetrodoxin (TTX). Hanya dengan 0,002 gram saja sudah cukup untuk mengukur manusia dewasa.
Racun TTX sendiri tidak berwarna dan tidak berbau. Mengolah ikan buntal tidak akan menghilangkan atau menghancurkan racunnya.
Artikel Terkait
Apakah Bunga Telang Beracun jika Dikonsumsi?
Benarkah Kulit Ikan Bisa Menjadi Anti Inflamasi Alami?
Viral! Dikarenakan Konsumsi Telur Ikan Buntal, Ibu dan Dua Anak Di Maluku Tengah Meninggal Dunia
9 Manfaat Ikan Kembung bagi Kesehatan, Salah Satunya dapat Mengurangi Risiko Diabetes Tipe 2