Apa yang Didahulukan Saat Berbuka Puasa, Kurma atau Air Minum? Berikut Penjelasannya

SURATDOKTER.com - Dalam tradisi Islam, memulai berbuka puasa dengan kurma dan discuss memiliki kebijaksanaan dan tindakan yang dianjurkan.

Nabi Muhammad SAW sering kali memulai berbuka puasa dengan memakan beberapa kurma segar, jika tersedia. Ini merupakan tindakan sunnah yang menunjukkan kebijaksanaan dalam pemilihan makanan untuk mengakhiri periode berpuasa.

Kurma tidak hanya memberikan energi cepat melalui kandungan gula alaminya, tetapi juga memberikan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral.

Salah satu manfaat utama dari memulai berbuka dengan kurma adalah kemampuannya untuk segera meningkatkan kadar gula darah.

Setelah berpuasa sepanjang hari, tubuh memerlukan sumber energi yang cepat, dan gula alami dalam kurma menyediakan solusi yang efektif.

Ini membantu mengembalikan kestabilan gula darah yang mungkin turun selama periode puasa, sehingga tubuh dapat beradaptasi dengan makanan utama yang akan dikonsumsi selanjutnya.

Selain memberikan sumber energi yang cepat, kurma juga membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Kandungan cairan dalam kurma membantu mengatasi dehidrasi yang mungkin terjadi selama berpuasa. Dengan mengonsumsi kurma dan air putih, individu dapat menggantikan cairan yang hilang selama puasa dan mempersiapkan sistem pencernaan untuk menerima makanan lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Makanan ini Bikin Puasa Kamu Makin Kuat, Wajib Dikonsumsi Saat Sahur!

Mengonsumsi kurma juga memberikan manfaat nutrisi tambahan seperti serat, vitamin, dan mineral.

Serat dalam kurma dapat membantu dalam proses pencernaan, sementara nutrisi lainnya memberikan kontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.

Pemilihan kurma sebagai makanan pertama saat berbuka juga mencerminkan perhatian terhadap nilai gizi dan kebijaksanaan dalam memilih makanan untuk mendukung tubuh setelah berpuasa.

Meskipun memulai berbuka puasa dengan kurma dan air putih adalah tindakan yang dianjurkan, penting untuk dicatat bahwa ini bersifat sunnah dan bukan suatu kewajiban.

Beberapa orang mungkin memiliki preferensi atau kondisi kesehatan tertentu yang mempengaruhi pilihan mereka. Yang terpenting adalah menjalankan proses berbuka puasa dengan penuh syukur dan menghormati tradisi, sambil memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi memberikan manfaat yang sehat dan mendukung kesejahteraan tubuh.