SURATDOKTER.com - Minuman kemasan memang selalu menggoda di hadapan anak anak.Rasanya yang manis dan segar dari minuman tersebut membuat banyak dikonsumsi oleh banyak orang, termasuk balita dan anak-anak.
Namun, perlu diketahui bahaya mengonsumsi minuman kemasan untuk anak di bawah umur, ketahui dampak negatifnya bagi kesehatan.
Kandungan Gizi Minuman Kemasan
Minuman ringan atau soft drink terdiri dari berbagai jenis, seperti minuman bersoda, minuman energi, teh ataupun kopi siap minum hingga air kelapa kemasan.
Kandungan yang paling banyak di minuman kemasan yaitu air dan gula.
Sehingga, minuman tersebut kurang bernutrisi karena kurangnya zat gizi yang bermanfaat.
Gula yang diberikan dalam minuman kemasan biasanya berupa pemanis buatan seperti sirup jagung yang tinggi fruktosa atau sukrosa.
Bahaya Minuman Kemasan untuk Anak Dibawah Umur
Anak-anak dibawah umur sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang akan terjadi.
Berikut bahaya dari minuman kemasan bagi anak antara lain:
1. Obesitas
Gula yang terkandung dalam minuman kemasan berasal dari pemanis buatan, terutama fruktosa dalam kadar yang tinggi.
Fruktosa merupakan gula sederhana yang tidak menimbulkan rasa kenyang sehingga lebih berisiko untuk mengonsumsinya secara berlebihan.
Sehingga, asupan kalori harian jika rutin mengonsumsi minuman kemasan menjadi berlebih.
Hal tersebut dapat memicu kenaikan berat badan yang semakin lama akan menyebabkan obesitas.
2. Diabetes
Diabetes yaitu penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam aliran darah.
Asupan fruktosa berlebihan dari minuman kemasan dapat menyebabkan resistensi insulin.
Artikel Terkait
Kasus Diabetes Tipe 1 pada Anak di Indonesia Meningkat, Kenali Gejalanya
Berat Badan Kurang Tidak Selalu Tanda Anak Stunting, Kenali Stunting, Penyebab dan Ciri-Cirinya
Pentingnya Konsultasi Ke Dokter Sebelum Berikan Sufor Ke Anak: Belajar dari Kisah Kio yang Ramai di TikTok
Manfaat Bunga Belimbing Wuluh untuk Kesehatan, Salah Satunya Jadi Obat Batuk Alami Anak
Apa Pentingnya Stimulasi Dini dalam Perkembangan Anak ?