SuratDokter.com- Pernah merasa otakmu tidak mau diam, bahkan saat tubuhmu sudah lelah?
Kamu mencoba tidur, tapi pikiran terus berputar seperti film yang tak ada habisnya — mengulang kejadian masa lalu, menebak masa depan, dan memikirkan hal-hal yang sebenarnya tak perlu. Itulah yang disebut overthinking.
Kenapa Kita Sering Overthinking?
Overthinking biasanya muncul karena rasa takut dan kecemasan. Takut membuat kesalahan, takut mengecewakan orang lain, atau takut masa depan tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Dalam banyak kasus, overthinking adalah bentuk perlindungan diri — otak berusaha mencegah kita dari hal buruk. Namun, justru di situlah masalahnya.
Baca Juga: Kenali Dampak Overthinking bagi Kesehatan Mental, Salah Satunya dapat Mengurangi Kepercayaan Diri
Alih-alih membantu, overthinking membuat kita terjebak dalam lingkaran kekhawatiran yang tak berujung. Kita tidak hanya memikirkan masalah, tapi juga menciptakan masalah baru di kepala sendiri.
Tanda-Tanda Kamu Terjebak Overthinking
Beberapa tanda umum yang menunjukkan kamu sedang overthinking antara lain:
-
Terlalu lama memikirkan keputusan kecil, seperti “Baju mana yang harus kupakai?”
-
Mengulang percakapan di kepala dan menyesali apa yang sudah dikatakan.
-
Selalu merasa khawatir tentang “bagaimana jika…” terhadap sesuatu yang belum terjadi.
-
Sulit merasa tenang meskipun tidak ada masalah besar.
Jika kamu mengalami hal-hal di atas, mungkin sudah saatnya menekan tombol pause di pikiranmu.
Baca Juga: Kenali 3 Jenis Overthinking dan Cara Mengatasinya
Dampaknya pada Diri Sendiri
Overthinking tidak hanya menguras pikiran, tapi juga memengaruhi tubuh. Tidur terganggu, jantung berdebar, sulit fokus, bahkan bisa membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri.