Prosedur ini dikenal mampu membantu mencerahkan kulit, mengurangi hiperpigmentasi, dan merangsang produksi kolagen yang penting untuk menjaga elastisitas kulit.
Banyak orang yang menjadikannya sebagai bagian dari perawatan anti-aging karena manfaatnya dalam melawan tanda-tanda penuaan seperti keriput dan kulit kusam.
Selain itu, prosedur vitamin C juga bermanfaat bagi pemulihan. Kandungan antioksidan di dalamnya juga membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.
Prosedur Suntik Vitamin C
Dalam proses suntik vitamin C, prosedur yang digunakan ada 3 metode injeksi yang dapat diterapkan. Diantaranya adalah:
- Intramuskular
Injeksi intramuskular dilakukan dengan menyuntikkan vitamin C ke jaringan otot, biasanya di bagian otot besar seperti paha atau lengan atas. Keuntungan dari metode injeksi ini adalah kemampuannya mengantarkan dosis tinggi vitamin C dengan cepat dan efisien.
- Intravena
Injeksi intravena dilakukan dengan menyuntikkan vitamin C langsung ke dalam pembuluh darah. Cara ini memungkinkan vitamin C langsung diserap ke dalam sirkulasi darah, sehingga memberikan efek yang cepat.
- Subkutan
Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikkan vitamin C ke lapisan lemak di bawah kulit. Meski lebih lambat dari injeksi intravena, vitamin C tetap terserap dengan baik dalam waktu relatif cepat.
Baca Juga: Siapkan 10 Obat Generik Ini di Rumah Sebagai Pelindung Kesehatan Keluarga Anda
Apakah Suntik Vitamin C Benar-benar Aman?
Secara umum, suntik vitamin C aman dilakukan jika prosedurnya ditangani oleh tenaga medis yang profesional dan dosisnya sesuai.
Vitamin C memang penting untuk tubuh karena berperan dalam meningkatkan imunitas, mempercepat penyembuhan luka, serta membantu produksi kolagen.
Dalam bentuk suntikan, vitamin C langsung masuk ke dalam aliran darah, sehingga proses penyerapannya lebih cepat dibandingkan konsumsi oral.
Namun, keamanan prosedur ini tetap bergantung pada kondisi kesehatan individu dan dosis yang diberikan.
Walaupun menawarkan banyak manfaat, suntik vitamin C bukan tanpa risiko. Beberapa efek samping yang sering terjadi antara lain rasa nyeri, munculnya kemerahan, serta pembengkakan di sekitar lokasi suntikan.
Beberapa orang mungkin mengalami pusing, mual, atau bahkan reaksi alergi. Dalam kasus yang jarang terjadi, penggunaan vitamin C dosis tinggi dapat membebani ginjal dan menyebabkan batu ginjal.
Selain itu, ada anggapan keliru bahwa semakin tinggi dosis vitamin C yang disuntikkan, semakin besar pula manfaatnya.