SURATDOKTER.com - Salah seorang pelari meninggal dunia secara mendadak saat mengikuti sebuah event maraton di Makassar.
Meninggalnya pelari tersebut diduga disebabkan oleh henti jantung atau yang biasa dikenal juga sebagai cardiac arrest.
Pelari Maraton di Makassar Meninggal
Perhelatan Makassar Half Marathon pada Minggu (2/6/2024) diliputi berita duka yang berasal dari salah seorang pelarinya. Andi Pallawagau Galigo (42), si pelari, meninggal di dunia di tengah-tengah event lari yang tengah berlangsung.
Menurut sumber, dari rekaman video amatir, Andi masih sempat bercanda bersama beberapa rekannya sebelum event dimulai.
Namun kemudian, Andi terlihat berhenti dan terkapar di tepian jalan lari, tepatnya di kilometer 5,68. Andi terlihat kejang-kejang sebelum akhirnya mendapat pertolongan medis.
Berdasarkan informasi dari sumber yang didapat dari Dinas Pemuda dan Olahraga Makassar, Andi mengalami cardiac arrest atau henti jantung mendadak saat sedang melakukan maraton.
Lebih lanjut lagi, sumber mengatakan jika pelari sudah sempat mendapatkan pertolongan pertama saat berada di ambulans. Namun sayangnya pelari tersebut tidak tertolong dan meninggal dunia di Rumah Sakit Primaya Makassar.
Kini Andi sudah dibawa ke rumah duka di Desa Padaelo, Kec. Mare, Kab. Bone, Sulawesi Selatan untuk kemudian dimakamkan.
Apa Itu Henti Jantung atau Cardiac Arrest?
Sesuai dengan namanya, henti jantung adalah keadaan dimana jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Kondisi ini berbeda dengan serangan jantung yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah.
Baca Juga: Update Baru Daftar Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan Mulai Juni 2024
Keadaan cardiac arrest ini umumnya terjadi karena listrik jantung mengalami gangguan, sehingga pompa darah ke seluruh tubuh terhenti.
Penderita yang mengalami keadaan ini bisa saja mengalami kerusakan otak permanen bahkan kematian.
Maka dari itu, seseorang yang terkena keadaan ini perlu mendapat pertolongan dengan segera.
Meski henti jantung terjadi secara mendadak, penderita juga akan merasakan gejala pusing, lemas, nyeri dada, sesak napas, dan/ atau berdebar sebelum akhirnya serangan terjadi.