Kanker penis dimulai dengan adanya kutil pada kepala penis, kemudian berkembang menjadi melanoma yakni tumbuhnya sel kanker pada jaringan melanosit yang menghasilkan pigmen kulit.
Setelah itu, muncul karsinoma sel basal yang berada pada bagian bawah lapisan epidermis.
Baca Juga: Manfaat Bunga Pepaya bagi Kesehatan, Salah Satunya dapat Mencegah Penyakit Kanker
Tahap terakhir kanker penis adalah munculnya sel kanker pada pembukuh darah, jaringan ikat dan otot penis. Kendati kasusnya jarang, namun perkembangannya paling cepat.
Menurut studi, dalam 10 tahun terakhir kasus kanker penis meningkat. Bahkan di Brazil 6000 pasien kasus harus diamputasi.
Kanker prostat paling banyak dialami pria. Muncul tanpa gejala membuat deteksi penyakit menjadi sulit.
Kanker testis, kasus ini jarang terjadi. Namun ketika kedua testis sudah membesar, pria akan mengalami sakit punggung.
Cara Mencegah Kanker Penis, Testis dan Prostat
Meskipun ketiga jenis kanker diatas sangat berbahaya, namun ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh para pria agar kesehatan reproduksinya menjadi lebih terjaga dengan baik.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Buah Naga bagi Kesehatan, Salah Satunya Dapat Menurunkan Risiko Kanker
Ada langkah yang harus ditempuh para pria agar kesehatan reproduksinya terjaga.
Diantaranya adalah memperbanyak asupan buah dan sayur, perbanyak olahraga guna mencegah resiko obesitas yang memperbesar kemungkinan kanker prostat.
Pencegahan kanker penis berbeda dengan kanker prostat. Risiko yang tinggi pada perokok, orang yang tidak disunat dan orang dengan HIV AIDS lebih tinggi terkena jenis kanker ini.
Langkah pencegahan untuk kanker penis adalah selalu jaga kebersihan organ reproduksi seperti penggunaan kondom pada penderita HIV/AIDS, senantiasa gunakan air untuk membersihkan penis setelah berkemih maupun setelah berhubungan suami istri. Serta lakukan vaksin HPV untuk mencegahnya.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Buah Naga bagi Kesehatan, Salah Satunya Dapat Menurunkan Risiko Kanker
Ketika merasakan ada sesuatu yang tidak benar pada organ reproduksi, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan serius dan mendalam.