SURATDOKTER.com - Jessica Mila baru saja melahirkan anak pertamanya yang berjenis kelamin perempuan setelah menunggu 9 bulan lamanya.
Jessica Mila melahirkan anak perempuannya di Rumah Sakit Ibu dan Anak JWCC Asih pada hari Rabu, 20 Maret kemarin dengan operasi caesar.
Banyak artis-artis ternama yang turut berbahagia serta memberikan ucapan selamat atas kelahiran anak pertama dari pasangan Jessica Mila dan Yakup hasibuan.
Namun kabar ini tidak hanya menunjukan soal kebahagiaan saja dari pasangan artis ternama itu, Jessica Mila juga sempat sedih karena ia ingin sekali melahirkan secara normal.
Dokter kandungan Jessica Mila, tidak bisa mematuhi keinginan artis ternama tersebut. Hal ini dikarenakan air ketuban dalam kandungannya berkurang, sehingga niat untuk melahirkan secara normal harus kandas dan melahirkan dengan cara operasi caesar.
Otto Hasibuan yang merupakan mertua dari Jessica Mila mengatakan bahwa Mila sempat sedih hingga menangis karena tidak bisa melahirkan secara normal.
“Kemarin sebenarnya Mila ada sedih juga karena ingin sekali dia lahir normal, jadi terus dia bilang pengin lahir normal. Dia pengin merasakan lahir normal,” ujar Otto Hasibuan di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
Baca Juga: Cara Melakukan Periksa Kehamilan Pakai BPJS Kesehatan, Bisa Juga untuk Prosedur Persalinan!
Air ketuban idealnya memiliki volume sekitar 60 milimeter pada minggu ke-12 kehamilan.Seiring dengan perkembangan janin, volume air ketuban akan bertambah sampai kehamilan menginjak 34-38 minggu.
Namun, pada sering kali muncul kasus yang bernama oligohidramnion, volume air ketuban yang mengalami penurunan meski belum mendekato hari perkiraan lahir.
Kejadian ini bisa menjadi mimpi buruk dan kekhawatiran untuk para Ibu hamil yang sedikit lagi akan melahirkan, untuk itu perlu diketahui penyeban air ketuban dapat berkurang.
Faktor Penyebab Air Ketuban Sedikit
Terdapat beberapa penyebab yang didapat secara umum penyebab volume air ketuban berkurang sebagai berikut:
1. Ketidaknormalan Plasenta
Ketidaknormalan plasenta menyebabkan plasenta terlepas dari dinding Rahim sehingga mengakibatkan produksi urine janin terganggu dan mengalami penurunan terhadap air ketuban.